Pada hari-hari menjelang pergantian tahun dari 31 Desember 1999 menuju 1 Januari 2000, saat dunia dicengkeram oleh ketakutan akan bencana “Y2K” yang dikhawatirkan mengancam dunia informatika, saudara kembar identik bernama You dan Me (diperankan oleh satu orang: Baipor Thitiya Jirapornsilp) juga mengkhawatirkan masa depan mereka. Si kembar begitu dekat satu sama lain sampai-sampai mereka selalu berbagi ihwal setiap aspekdalam  kehidupan mereka satu sama lain.

Suatu hari, seorang anak laki-laki bernama Mark datang ke dalam pergaulan dan hidup mereka. Ketika si kembar dihadapkan dengan “cinta pertama mereka yang tidak dapat dibagikan” konflik internal mereka pun membawa si kembar ke fase baru dalam hidup mereka menuju masa dewasa. Terutama karena ayah dan ibu mereka yang selalu cekcok, menyatakan siap untuk bercerai. LSF mengklasifikasikan film remaja ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (han)

Adam (Emil Kusumo) terpikat pada Susan (Emma Waroka), janda pemilik pabrik teh tempat ia bekerja. Karena cintanya ditolak dan dipermalukan Susan, Adam membalas sakit hatinya dengan melakukan ritual pelet yang pernah dipelajarinya dulu, dengan menggunakan tali pocong sebagai medium. Setelah Susan takluk akibat pelet tersebut, Adam bertemu teman masa sekolahnya, Anissa (Kiera Sabhira), anak ustad Bahri (Abey Ghifran). Adam yang menyukai Anissa pun berusaha memelet Anissa. Namun Anissa menolak mentah-mentah cinta Adam.

Film ini merupakan karya keenam Dedy Mercy, 43 tahun, setelah Hantu Merah Casablanca, Hantu Gendong Susu (Hagesu), Palasik, Will You Marry Me dan Teluh. Dedy yang kelahiran Pariaman, Sumatera Barat, ini sebelumnya dikenal sebagai pembuat film televisi dan serial TV. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (cha)

Dua orang perempuan kelahiran 1988 bernama Ahn Mi-so (Kim Da-mi) dan Ha-eun (Jeon So-nee) adalah dua sahabat yang tumbuh bersama sejak kecil. Hubungan keduanya mulai renggang saat Ha-eun berpacaran dengan Jin-woo (Byeon Woo-seok), teman sekelasnya. Tak lama kemudian Mi-so dan Ha-eun pun berpisah. Mi-so pergi ke kota untuk mengejar kehidupan yang lebih baik, sementara Ha-eun tetap tinggal di desa.

Karya sutradara Min Yong-Keun ini merupakan adaptasi dari film China karya Derek Tsang, yang berjudul sama. Film ini membahas esensi hubungan manusia selama 14 tahun, melalui pertemuan dan perpisahan, persahabatan dan cinta, serta kerinduan dan kecemburuan, antara dua sahabat yang pertama kali bertemu pada usia 13 tahun. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. (tre)

The House of No Man yang berjudul asli Nha Ba Nu (Rumah Nenek), ini bercerita tentang keluarga Ibu Nu (Le Giang) yang terdiri dari tiga generasi dan hidup dalam satu rumah. Ibu Nu, penjual kue kepiting, terkenal karena ia mampu mengendalikan kehidupan semua orang di rumah itu. Mulai dari putrinya hingga menantu lelakinya. Semua berjalan normal sampai putri bungsunya Nhi (Uyen An) jatuh cinta pada seorang pria tampan dari keluarga kaya John (Song Luan), dan ia kemudian hamil di luar nikah.

Film ini menggambarkan hubungan multidimensi yang kompleks di tengah anggota keluarga. Tagline utama (pesan) “Setiap orang salah, tetapi semua orang mengira dirinya adalah korban,” mengandung banyak makna tersembunyi. Karya sutradara Tran Thanh, 36 tahun, lulusan sekolah film ini adalah salah satu film Vietnam yang dipublikasikan secara Internasional. Pria kelahiran Vietnam dari ayah China dan ibu Vietnam ini sebelumnya dikenal sebagai pembawa acara televisi. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. (bli)

Bholaa (Ajay Devgn) napi yang baru dibebaskan setelah 10 tahun dipenjara, ingin bertemu putrinya yang masih kecil di panti asuhan. Namun perjalanan ke sana tidak mudah Kepala Polisi Diana Joseph (Tabu), memintanya mengemudikan truk, membawa petugas yang dibius dalam pesta perpisahan polisi, menuju ke rumah sakit terdekat yang berjarak 80 kilometer. Dan, polisi baru  Angad Yadav (Sanjay Mishra), ditugaskan Diana untuk menjaga kantor polisi selagi ia tidak  bertugas dikantor. Padahal kantor polisi itu akan diserbu kelompok penjahat pedagang narkoba, yang sebelumnya berhasil digulung tim kepolisian pimpinan Diana. LSF mengklasfikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. (dkp)

Buya Hamka nerupakan biopik yang disajikan dalam tiga volume. Pada Volume I, dikisahkan Hamka menjadi pengurus Muhammadiyah di Makassar, dan berhasil memajukan organisasi tersebut, sebelum kemudian pindah ke Medan untuk memimpin majalah Pedoman Masjarakat (1938). Volume II mengisahkan keadaan setelah kemerdekaan Indonesia diiringi Agresi Kedua oleh tentara Sekutu. Di tengah keadaan genting tersebut, Hamka giat menyuarakan persatuan antarmasyarakat yang dituangkan secara lisan maupun tulisan. Upaya mulia Hamka justru menuai banyak kecaman dan menempatkannya pada situasi penuh ancaman. Pada Volume III, penonton diajak bernostalgia dengan Hamka kecil yang lahir dan tumbuh di Maninjau, Sumatera Barat. Penggambaran konflik pelik yang dialami Hamka, mulai dari keputusannya untuk belajar ke Mekkah, mendapatkan misi besar untuk membangun Islam, sampai ia bertemu Sitti Raham, perempuan yang menjadi sumber inspirasi pada setiap karya besar Hamka. Antara lain Tenggelamnya Kapal Van der Wijck, dan Di Bawah Lindungan Kabah.

Film Buya Hamka pertama kali digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI), sebagaimana disiarkan harian Republika pada Maret 2014. Pada 4 November 2014, Din Syamsuddin (Ketua MUI saat itu) menawarkan gagasan pembuatan film tersebut kepada Chand Parwez dari Starvision Plus. Chand Parwez, yang menandatangani MOU di Kantor MUI pada 6 Januari 2015,  kemudian mempercayakan penulisan naskah film Buya Hamka pada Cassandra Massardi dan Alim Sudio. Penggarapan naskah film itu menghabiskan waktu tiga tahun dengan total 12 rancangan naskah. Sebelumnya, novelis A. Fuadi sudah menuliskan biografi Buya Hamka pada 2021. Pengambilan gambar Buya Hamka dimulai sejak April 2019, antara lain di Danau Maninjau, Lembah Harau, Bukik Takuruang, Bukik Bulek, Nagari Taram, Masjid Asasi, Padang Panjang, dan Kairo, Mesir. Konon Buya Hamka merupakan Film Indonesia Termahal, yang menelan biaya produksi puluhan miliar rupiah. LSF mengklasfikasikan film tentang jurnalis, novelis, dan tokoh agama Haji Abdul Malik Karim Amrullah ini untuk penonton semua umur (SU). (pis)

Makelar Doa, adalah komedi manusia di tengah kehidupan masyarakat. Di sebuah kawasan maksiat, dikisahkan tidak hanya ada lokalisasi pelacuran dengan para pekerja seksnya (PSK), tetapi juga ada warga yang hidup lurus dengan ustadz di dalamnya. Mereka menghadapi persoalan masing-masing di kawasan itu. Sementara itu, ada para makelar doa, yang berasal dari lintas suku. Karena itu mereka harus menyuarakan pentingnya menjaga keberagaman dan toleransi antarsesama. Termasuk Abdullah (Rizky Hanggono), Yusuf (Ferry Ardiansyah) dan Angel (Loly Lovely).

Film karya Farid Ongky ini adalah produksi bersama Harry Pole dengan eksekutif produser H.A Paradian dari Kalimantan Selatan. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (jat)

Pria baruh baya bernama Lao Luo (Jackie Chan) adalah mantan pemeran pengganti (stunt man), yang hanya hidup berdua dengan kuda peliharaan kesayangannya, Red Hare. Sayangnya kuda itu terlilit permasalahan hukum terkait kepemilikan kuda itu dengan sebuah perusahaan besar. Lao Luo tidak punya pilihan selain meminta bantuan putrinya yang bernama Xiao Bao (Liu Haocun), yang telah bertahun-tahun tidak saling berkabar.

Ride On adalah karya Larry Yang, sutradara yang terkenal berkat film Adoring (2019) yang meraih pendapatan 100 juta USD di box office. Sementara Jackie Chan, adalah pemeran utama ratusan film laga komedi produksi Hongkong, sebelum ia berhasil merambah Hollywood dan bermain dengan bintang-bintang besar Amerika Serikat. Film-film yang dibintanginya antara lain Rush Hour (1998), Kung Fu Panda (2008) dan The Karate Kid (2011). Ride On adalah film terbaru Jackie Chan, setelah beberapa waktu ia absen dari dunia film. Film keluarga yang dibalut dengan laga komedi, dan drama ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (wnd)

Saat memerangi Taliban di Afghanistan, Sersan John Kinley (Jake Gyllenhaal) dari Angkatan Darat AS, merekrut Ahmed (Dar Salim) sebagai penerjemah selama ia menjalankan misinya. Ahmed setuju karena ia ingin membalas dendam atas kematian putranya oleh Taliban. Suatu ketika, Kinley ditugaskan mencari gudang senjata Taliban, namun mereka lengah dan disergap musuh. Kinley tertembak. Ahmed pun berpaya menyelamatkan Kinley dan berhasil melewati pelbagai medan yang sulit. Sekembali ke Amerika, Kinley merasa berutang nyawa kepada Ahmed, hingga akhirnya ia kembali ke Afganistan untuk menyelamatkan Ahmed.

Pada Januari 2022, film ini berjudul The Interpreter. Setelah syuting pada Februari 2022 di Alicante, Spanyol dan ketika selesai pada Desember 2022, Guy Ritchie mengubah judulnya menjadi The Covenant. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia. (arn)

Aktor Salman Khan berperan sebagai Bhaijaan, pria yang memilih untuk membujang walau usianya sudah tidak muda lagi. Bhaijaan adalah lelaki keras yang selalu menyelesaikan masalah dengan kekerasan. Ia merasa hidup bahagia bersama ketiga saudara lelakinya, Ishaq (Raghav Juyal), Moh (Jassie Gill), dan Love (Siddhart Nigam), dan memutuskan untuk menunda pernikahannya. Bhaijaan merasa pernikahannya kelak akan menimbulkan masalah di keluarga besarnya. Lalu, ketiga saudaranya yang masing-masing sesungguhnya sudah memiliki pasangan, berusaha membantu Bhaijaan menemukan kekasihnya. Mereka pun memperkenalkan Bhaijaan pada seorang perempuan cantik bernama Gundamaneni Bhagyalakshmi yang kemudian dipanggil Bhagya (Pooja Hegde). Nama yang sama dengan mantan kekasih Bhaijaan yang sudah menikah dengan lelaki lain. Benih-benih cinta pun tumbuh di antara Bhaijaan dan Bhagya. Sementara Bhagya sendiri ternyata tengah terjerat masalah.

Selain memiliki banyak kemiripan dengan kehidupan nyata keluarga Salman Khan, film ini juga merupakan sindiran terhadap suasana kerukunan di India saat ini, yang terancam perpecahan. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.

Manda (Amanda Rawless) seminggu lagi akan menikah dengan Dimas (Roy Sungkono). Ia menyelenggarakan acara bridal shower dengan dua sahabatnya Aul (Zsazsa Utari) dan Dee (Amel Carla), di sebuah pantai di Bali. Tidak sengaja, mereka bertemu Bossas (Daffa Wardhana), pemuda lokal, pengajar surving, yang kerap bikin onar, dan karakternya berbeda jauh dengan Dimas. Manda jatuh hati. Dalam beberapa hari saja, ia sudah merasa nyaman bersama Bossas. Dan, ia tahu, semuanya tidak akan mudah. Apalagi Ibunya (Wulan Guritno) sudah menantikan pernikahannya dengan Dimas.

Dalam film ini, untuk pertama kalinya Amanda dan Daffa berpasangan. Untuk membangun chemistry, mereka berdua sering ngopi bareng. Pada kehidupan nyata Daffa  memang sosok yang mudah bergaul. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film drama ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (jat)

Kresna (Onadio Leonardo), pemuda yang sudah menyerah dengan hidupnya, berusaha untuk bunuh diri. Namun semua upaya untuk mengakhiri hidupnya itu selalu gagal. Ketika tersadar di rumah sakit, Kresna mendapati dirinya diikuti empat orang yang tidak dikenalnya. Mereka adalah Kuatno (Indro Warkop), seorang kakek mata keranjang, Bima (Tora Sudiro), seorang pria perokok, Lita (Hesti Purwadinata), perempuan yang selalu menangis, dan Chika (Ciara Nadine Brosnan), anak perempuan yang senang bersepatu roda. Namun, Suster Linda (Enzy Storia) dan semua orang di rumah sakit, itu tidak dapat melihat kehadiran keempat sosok tersebut. Kresna pun yakin bahwa mereka adalah hantu. Maka hidup Kresna menjadi rumit sejak mereka muncul. Satu-satunya cara untuk mengusir mereka adalah dengan memenuhi permintaan terakhir dari setiap hantu itu.

Film Hello Ghost merupakan remake dari film Korea Selatan berjudul sama, yang dirilils pada 2010, dan merupakan film terlaris kesembilan, dengan penonton 3 juta orang lebih. Versi Indonesia ini awalnya akan dirilis pada Oktober 2022, namun baru bisa tayang pada 11 Mei 2023. Hello Ghost adalah film remake film Korea yang ketiga oleh Falcon Pictures, setelah film My Sassy Girl dan Miracle in Cell No.7. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (nwo)

Pada malam tahun baru terjadi pembunuhan berantai di Baltimore, Amerika Serikat. Eleanor Falco (Shailene Woodley) perempuan polisi yang berbakat namun tengah bermasalah dengan kondisi kejiwaannya, direkrut oleh kepala penyelidik FBI, Geoffrey Lammark (Ben Mendelsohn), untuk menyelidik kasus itu. Selama proses itu Eleanor juga harus menghadapi teror penembakan di area yang berbeda. Ia pun bertemu dengan beberapa orang yang dicurigai terlibat dalam kasus penembakan tersebut. Kondisi kejiwaan Eleanor diharapkan mampu mengungkap perilaku tersangka yang memiliki kebiasaan tak terduga.

Film yang semula diberi judul Misanthrope ini kemudian diganti menjadi To Catch a Killer. Produser Shailene Woodley yang juga bermain sebagai pemeran utama dalam film berbahasa Inggris pertama karya sutradara Damián Szifron asal Argentina. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (cha)

Born to Fly yang disutradarai Liu Xiaoshi mengisahkan tentang pilot China  dari Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat, yang sangat terampil bernama Lei Yu (Wang Yibo). Awalnya ia bertugas di garis depan dalam menghalau pesawat asing yang masuk kawasan udara China. Pada suatu hari, ia dan timnya berhadapan dengan pesawat asing yang menerobos masuk. Saat hendak menyingkirkan pesawat asing tersebut, pesawat tempur yang dipiloti Lei Yu mengalami kendala sehingga pihak asing bebas. Namun, saat itu Lei Yu masih bisa mendaratkan pesawat tempurnya dengan baik, sehingga ia mendapat perhatian khusus pilot senior, Zhang Ting (Hu Jun), yang mengajaknya melakukan uji pelbagai pesawat tempur terbaru.

Ketika dirilis di China pada Hari Buruh 1 Mei 2023, film ini meraih pendapatan US$ 44 juta, dan sekitar US$ 4 juta di antaranya berasal dari versi IMAX. Sejak rilis perdana pada 28 April 2023, hingga saat ini, film ini sudah meraih perolehan US$ 100 juta. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. (ayu)

Film drama ini diangkat dari buku dengan judul sama karya Pastor Greg Laurie, yang menceritakan tentang lahirnya “Jesus Movement” sebuah gerakan masyarakat di California pada 1960-an. Seorang pendeta bernama Chuck Smith (Kelsey Grammer) menyadari, gerejanya perlahan-lahan mengalami kemerosotan, dan ia tidak dapat terhubung dengan generasi hippie yang lebih muda dan hidup bebas. Smith kemudian bertemu hippie Lonnie Frisbee (Jonathan Roumie) yang telah berkeliling ke beberapa tempat dan selalu memberitakan tentang pelayanan Jesus. Chuck dan Lonnie lalu membuat gebrakan pelayanan yang kemudian sangat populer dan dijuluki "Jesus Revolution" atau "Jesus freaks." Majalah Time pun pada 1971 sempat menjadikannnya sebagai laporan utama.

Film yang dirilis di Amerika Serikat pada 24 Februari 2023, ini banyak dikritik oleh para kritikus film namun dapat diterima baik oleh penonton hingga meraup perolehan US$52 juta. Syutingnya sendiri dilakukan di Mobile, Alabama dan California pada Maret 2022. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (jms)