Pada era pendudukan Jepang di Korea (1933), agen mata-mata “Phantom”, organisasi bawah tanah anti-Jepang di Gyeongseong, diam-diam aktif. Kaito Takahara (Park Hae-soo), Kapten pasukan keamanan Jepang yang baru diangkat, mencoba mencegah “Phantom” membunuh Gubernur Jenderal Jepang yang baru hari pertama berkuasa di Seoul. Lima orang tersangka ditangkap dan dikumpulkan di sebuah bangunan terpencil di pinggir tebing laut. Mereka adalah Junji Maruyama (Sol Kyung-gu) Pengawas Divisi Komunikasi Gubernur Jenderal, Park Cha-kyeong (Lee Hanee) ahli komunikasi, Yuriko (Park So-dam) Sekretaris Urusan Politik Kepala Staff Komando Udara, Cheon Gye Jang (Seo Hyun Woo) ahli kriptogram, dan Lee Baek-ho (Kim Dong-hee), pegawai departemen komunikasi. Mereka sendiri saling curiga tentang siapa sesungguhnya sosok “Phantom.” Masing-masing harus bertahan hidup, dan menyelamatkan diri. Begitu pula “Sang Phantom” yang berusaha keras tetap hidup demi rekan-rekan pejuang, dan demi keberhasilan misi dalam upaya pembunuhan sang Gubernur Jenderal.

Film ini bertabur bintang. Di antaranya adalah aktor So Kyung Gu dikenal di film The Book of Fish, Yaksha: Ruthless Operations, Kingmaker, dan I Want to Know Your Parents. Lee Hanee sukses berakting dalam drama One The Women dan film Alienoid. Sementara itu, ini merupakan penampilan terbaru Park So Dam setelah Parasite (2019), Record of Youth (2020), Fukuoka (2020), dan Special Delivery (2022). Pada 2022, Park Hae Soo tampil di televisi dalam drama Narco-Saints, Money Heist: Korea - Joint Economic Area Part 1 & 2, serta film Yaksha: Ruthless Operations. Dan, Seo Hyun Woo tampil memikat dalam drama tv Adamas, Behind Every Star, Decision to Leave, Love and Leashes. (ervan ismail)

Tiga perempuan nekad menukar jiwa mereka, dan bersekutu dengan iblis untuk membalas dendam. Kenekadan itu terjadi setelah mereka mendengar bisikan iblis untuk menggali kuburan, mengambil bagian jasad mayat, dan melakukan praktik teluh. Menurut sang sutradara, film ini mencerminkan tiga ayat Al-Quran yaitu An-Nas, Al Imran dan Al Humazah, ihwal bisikan iblis yang mengganggu manusia dan manusia harus sabar dan taat sebagai makhluk Allah.

Dibintangi Adipati Dolken, Mawar De Jongh, Hanggini, dan Sara Fajira, film ini merupakan debut film horor bagi Mawar De Jongh dan Hanggini. Film ini menghadirkan kengerian seperti slasher, dan horor spiritual. Penggarapannya banyak dilakukan di wilayah Jogjakarta yang sangat mencekam. Mengingat banyak adegan pembunuhan dan sadisme sangat disarankan agar tidak membawa anak dan remaja di bawah umur saat menonton film ini. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 21 tahun ke atas.  Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (jat)

Lima orang mahasiswa ingin menikmati masa liburan kuliah di sebuah tempat yang indah. Mereka memutuskan untuk datang ke objek wisata Sendang. Di dalam perjalanan itu, mereka justru menemui banyak masalah yang akhirnya membawa mereka memasuki sebuah desa mati. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. (han)

Imam (Syakir Daulay), jatuh hati pada Naira (Vonny Felicia), pemain biola yang memiliki rumah singgah untuk anak jalanan. Imam memanggilnya “Humaira” seperti panggilan sayang Nabi Muhammad saw kepada Siti Aisyah. Mamak (Cut Mini) tidak setuju pada hubungan itu karena Naira ternyata bekerja di tempat hiburan malam.

Film drama komedi ini hampir seluruhnya digarap Syakir Daulay. Baik sebagai penulis, pemain utama maupun produser. Kendati dipersiapkan selama satu tahun, film ini berhasil diproduksi dalam satu bulan. Akan halnya Vonny Felicia yang berperan sebagai Naira, adalah brand ambassador ONIC Esport yang sangat familiar bagi kalangan gamers. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (jat)

Sosok iblis bangkit melalui mantra dan kutukan yang menghantui mahasiswi baru bernama Tantri (Sitha Marino). Tantri tinggal di sebuah asrama yang ternyata berhubungan dengan mantra dan kutukan masa lalu, yang membangkitkan iblis Surugana. Pelbagai peristiwa mengerikan mulai terjadi. Para senior Tantri, yakni Dahlia (Cindy Nirmala), Fey (Shabrina Luna), Reza (Rafael Adwel), dan Asta (Fergie Brittany). mengaitkan hal itu dengan hilangnya Arum (Rania Putrisari), yang sebelumnya  tinggal di kamar Tantri. Saat mereka tengah menyelidiki  tentang Arum, mahasiswa lain bernama Luki (Yusuf Mahardika) hilang misterius, dan ditemukan tewas membusuk di dalam sumur.

Film besutan Dyan Sunu Prastowo ini menampilkan single Sara Fajira sebagai original soundtrack berjudul sama, tentang mantra Jawa Barat atau Sunda Kuno, yang telah meneror dan membuat banyak hal buruk menimpa seseorang. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun keatas.  Bijaklah memilah dan memilih  film sesuai klasifikasi usia. (jat)