Film ini mengisahkan tentang asal usul sepatu basket “Air Jordan.” Awal 1980-an, hasil penjualan sepatu Nike sedang anjlok. Untuk memperbaiki situasi, bos Nike, Phil Knight (Ben Affleck), ingin membuat varian sepatu baru yang bisa dikenakan oleh seluruh pebasket. Untuk mewujudkan visinya tersebut, ia menunjuk salah seorang pegawainya yang ahli basket, Sonny Vaccaro (Matt Damon). Sonny menerima tawaran itu walau ia masih kebingungan mencari sosok pebasket yang bisa diajak bekerjasama.

Setelah melakukan pencarian sana dan sini, akhirnya Sonny memilih pebasket dari tim Chicago Bulls, Michael Jordan. Namun pilihannya itu mendapatkan banyak reaksi skeptis dari rekan-rekan kerjanya. Sebab, saat itu Jordan masih pendatang baru di dunia basket. Sonny bersikukuh untuk menggunakan nama dan sosok Jordan. Ia berusaha meyakinkan Nike, orang tua Jordan, dan Michael Jordan (MJ), bahwa ia adalah pilihan terbaik sebagai pembawa citra dan bendera Nike, serta untuk menaikkan reputasi MJ sendiri. Akhirnya, pada 26 Oktober 1984, MJ meneken kontrak senilai US$ 2,5 juta selama lima tahun, tiga kali lipat dari kontrak serupa untuk para pebasket ternama saat itu. Sepatu Nike “Air Jordan” pun dirilis pada 1 April 1985. Pada tiga tahun pertama hasil penjualannya mencapai US$ 3 juta dan dalam setahun mencapai US$ 126 juta. (zra)

Pada hari-hari menjelang pergantian tahun dari 31 Desember 1999 menuju 1 Januari 2000, saat dunia dicengkeram oleh ketakutan akan bencana “Y2K” yang dikhawatirkan mengancam dunia informatika, saudara kembar identik bernama You dan Me (diperankan oleh satu orang: Baipor Thitiya Jirapornsilp) juga mengkhawatirkan masa depan mereka. Si kembar begitu dekat satu sama lain sampai-sampai mereka selalu berbagi ihwal setiap aspekdalam  kehidupan mereka satu sama lain.

Suatu hari, seorang anak laki-laki bernama Mark datang ke dalam pergaulan dan hidup mereka. Ketika si kembar dihadapkan dengan “cinta pertama mereka yang tidak dapat dibagikan” konflik internal mereka pun membawa si kembar ke fase baru dalam hidup mereka menuju masa dewasa. Terutama karena ayah dan ibu mereka yang selalu cekcok, menyatakan siap untuk bercerai. LSF mengklasifikasikan film remaja ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (han)

Seorang siswi SMA bernama Kelly (Mutiara Sofya), karena sakit hati, malu, dan kecewa, melakukan bunuh diri. Ia menjadi korban perundungan (bullying) setelah video erotisnya tiba-tiba viral. Arwahnya pun gentayangan untuk membalas dendam. Sementara itu, Amanda (Givina Lukita Dewi), siswi yang tinggal di asrama, hendak mengikuti Olimpiade Biologi. Namun di sekolah, Amanda menjadi korban perundungan. Beruntung, ia dibantu sahabatnya, Adam (Baskara Mahendra), dan kawan-kawannya.

Di sisi lain, Davin (Rafael Tan) teman Kelly, mencurigai gang Adam sebagai pelaku penyebar video Kelly yang akhirnya viral itu. Kisah pun berlanjut dengan aksi balas dendam arwah Kelly terhadap para perundungnya. Film Teman Tidur yang berisi edukasi tentang bahaya bullying, itu oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 17 tahun ke atas. (tin)

Seorang perempuan mantan pelacur, diperkosa dan kemudian hamil. Karena tidak ingin mempertahankan bayi yang dikandungnya, ia pun memutuskan untuk bunuh diri. Setelah kejadian itu, setiap tiga hari sekali, di desa tersebut, selalu ada yang meninggal. Mereka kesurupan terlebih dulu, sebelum kemudian melakukan bunuh diri. Setelah semua terjadi, terlihatlah penampakan sundel bolong. Sejak itulah, desa tersebut dikenal sebagai desa misterius alias Desa Wingit.

Konon film karya sutradara sekaligus penulis muda Wijaya Sanuaji ini diilhami kisah nyata yang pernah terjadi pada 1979 di desa Cibareuhbeuy, Bandung Barat. LSF mengklasifikasikan film Sundel Bolong Desa Wingit ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (zra)

John Wick (Keanu Reeves) berupaya menemukan cara untuk bisa mengalahkan The High Table. Tetapi untuk mendapatkan kebebasannya, ia harus berhadapan dengan musuh sekaligus teman lamanya Caine (Donnie Yen). John Wick dibantu beberapa temannya seperti Bowery King (Laurence Fishburne) dan anggota The High Table Osaka Shimazu (Hiroyuki Sanada), menghadapi pemburu hadiah karena harga untuk kepalanya terus meningkat, dan organisasi pimpinan Marquis (Bill Skargsgard) yang ditugaskan The High Table untuk membunuhnya.

Film keempat dari John Wick ini mengambil latar cerita di beberapa tempat seperti New York, Paris, Osaka dan Berlin. Pemutaran perdana film ini sempat mengalami penundaan, yang sebelumnya pada 2022 menjadi Maret 2023. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia. (irf)

Gloria (Tatyana Akman), atlet renang profesional asal Papua, mengalami depresi akibat kematian kedua orang tuanya. Ia juga menderita lumpuh yang membatasi aktivitasnya sebagai seorang atlet. Glo kemudian belajar untuk memaknai hidup dan apa arti kemenangan melalui kompetisi Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) di Papua. Ia beruntung masih punya nenek Isy (Ratna Riantiarno) dan Julvri (Kevin Royano), laki-laki yang menaruh perasaan pada Glo, hingga ia berusaha bangkit dan tidak meninggalkan mimpi-mimpinya.

Film coming of age ini terinspirasi dari true event yang menampilkan keindahan daerah Papua sebagai latar lokasi. Film yang sebagian besar menggunakan bahasa Papua, ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton Semua Umur (SU). (cha)

Urban Myths merupakan film antologi horror tentang mitos urban, asal Korea Selatan, dengan para pemeran utama berbeda, yang merupakan bintang K-Pop atau K-Movie terkenal. Ada 10 cerita horor pendek yang dibungkus dalam satu judul ini. Masing-masing adalah, Tunnel, The Woman in Red, Necromancy, Tooth Worms, Ghost Marriage, The Closet, The Girl in the Mirror, A Mannequin, The Wall, dan Escape Games. Setiap film menyajikan kengerian yang berbeda dan menyelipkan plot twist seru yang menarik. Kisah-kisah horor di masyarakat urban itu terasa ngeri karena ceritanya sudah melekat dałam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan sekitar. Omnibus film ini misalnya mengisahkan tentang suara-suara aneh yang sering terdengar pada tengah malam, yang seolah keluar dari lantai, dari perabotan rumah, boneka, terowongan, dan media sosial.

Antologi Urban Myths ini disutradarai Hong Won-ki, yang sukses dengan film Zombie Hunter (2010), dan sejumlah video musik dari grup K-Pop. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.  (pis)

Laine (Sydney Craven) dan Chase (Imran Adams), adalah sepasang kekasih yang ingin menghadiri festival Horror Hound di sebuah kota kecil. Namun, selama berada di sana, Laine kerap bermimpi dan mengalami pelbagai keanehan. Itu ternyata berkaitan dengan momen bangkitnya Creeper, “monster” yang dulu pernah menghantui kota itu.

Jeepers Creepers sendiri merupakan salah satu film horor yang cukup populer pada era 2000-an. Sebagai film horor, Jeepers Creepers: Reborn cukup berhasil memberikan rasa takut. Terutama melalui beberapa momen jumpscare atau elemen gore sepanjang film. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (jat)

Isekai Quartet The Movie : Another World menceritakan tentang para karakter anime isekai yang masuk ke dunia berbeda melalui sebuah tombol ajaib. Mereka pun bertemu  dengan raksasa yang mengejar-ngejar mareka. Maka dengan segala upaya mereka melawan raksasa tersebut serta berusaha untuk kembali ke dunia asal mereka.

Film ini merupakan sekuel dari anime seri Isekai Quartet yang cukup terkenal. Karakter dalam film anime ini merupakan gabungan dari karakter protagonis anime KonoSuba, Overlord, Re: Zero – Starting Life in Another World, Saga of Tanya Evil dan The Rising of the Shield Hero. LSF mengklasifikasikan film produksi Kadokawa dan Studio Pyukai, Jepang, ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (rlt)

Anak perempuan berusia 12 tahun bernama Tinja (Siiri Solalinna), adalah atlet pesenam. Tinja selalu ingin menyenangkan hati ibunya, yang digambarkan memiliki sifat perfeksionis. Pada suatu malam, Tinja menemukan sebutir telur aneh,yang kemudian diambil, dijaga, dan dihangatkannya. Setelah berapa lama, telur yang semakin membesar itu pun menetas. Sesuatu yang keluar dari telur tersebut, yang berbentuk seperti burung, membuat Tinja terkejut. Tapi, Tinja memutuskan untuk memelihara makhluk yang kemudian diberinya nama Alli itu. Seiring waktu, Alli menjadi doppelgänger, monster jahat yang mampu berubah bentuk menjadi Tinja dan sebaliknya.

Hatching merupakan film ber-genre psychological body horror asal Finlandia (judul aslinya Pahanhautoja) karya perempuan sutradara Hanna Bergholm. Hatching pertama kali tayang di Festival Film Sundance (Januari 2022) sebelum ditayangkan secara streaming (April 2022). Di Festival international du film fantastique de Gérardmer 2022, Hatching memenangi Grand Prix dan Prix du Jury Jeunes. Hanna Bergholm, kelahiran Finlandia, meraih gelar master penyutradaraan dari University of Art and Design Helsinki (2009). Sebelumnya, peraih pelbagai penghargaan film pendek dan film TV, itu telah membuat film horror pendek Puppet Master yang digelar di sejumlah festival film internasional. LSF mengklasifikasikan film Hatching untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai usia. (pis).

Seorang perempuan bernama Haruka, merasa ditawan sekaligus tersesat oleh juara renang bernama Albert. Haruka pun mulai mempertanyakan alasannya berenang dan ia merasa tenggelam ke dasar air keruh. Didorong kegelisahan di dalam hatinya, Haruka bergabung dalam resimen pelatihan yang ketat dan intensif. Haruka sadar bahwa ia mendorong dirinya melampaui batas kemampuan, sementara teman-temannya tidak berbuat apapun selain mengawasi dan percaya padanya.

Berbeda dengan sekuel pertamanya, Free! The Final Stroke The Second Volume ini lebih fokus pada konflik internal Haruka, serta hubungannya dengan Makoto dan Rin. Kemunculan Albert sebagai rival Haruka, merupakan hal yang ditunggu. Oldcodex, band asal Jepang, dengan theme song berjudul This Fading Blue turut ambil bagian dalam film ini. Vokalis Tatsuhisa Suzuki pun mengisi suara karakter Makoto Tachibana. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton Semua Umur (SU). (arn)

Yoo Min-ho (So Ji-sub), menjadi tersangka utama atas kasus pembunuhan di sebuah kamar hotel. Namun ia yakin dirinya tidak membunuh orang tersebut. Min-ho lalu menyewa jasa Yang Shin-Ae (Kim Yunjin), pengacara kondang dengan tingkat kemenangan kasus hingga 100 persen. Dalam usaha membuktikan Min-ho tidak bersalah, puzzle yang berantakan, pun satu persatu tersusun rapi. Sebelumnya, Shin-Ae yang tak ingin merusak rekornya, telah berjanji pada Min-ho akan memecahkan kasus itu dan memenangkannya.

Film ini merupakan adaptasi dari film Spanyol The Invisible Guest, karya Oriol Paulo (2016). Film itu bercerita tentang seorang pria yang diduga melakukan pembunuhan, dan bersama pengacaranya berhasil mengungkapkan kebenaran. Confession menjadi menarik karena beberapa pengambilan gambarnya sama persis dengan yang ditampilkan dalam The Invisible Guest. Pada Fantasporto - Festival Film International Porto, Portugal (2022), Yoon Jong Seok meraih penghargaan untuk kategori Directors Week-Best Director Award. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia. (arn)