Film ini bercerita tentang dua fase kehidupan manusia yaitu, kelahiran dan kematian. Kelahiran mengisahkan Jaya (Boy Muhammad) dan Sumirah (Nur Maryati), pasangan yang sedang menunggu kelahiran anak mereka. Sumirah yang hamil di luar nikah mengalami kejadian supranatural saat perjalanan melahirkan. Kematian mengisahkan Nur (Tasya Namya) dan Haryo (M. Banyu Bening) yang berusaha menolong ibunya, Lala (Nani Yudiasih). Lala, bekas sinden/penari, sudah 14 hari mengalami sakaratul maut, akibat susuk di tubuhnya belum bisa dikeluarkan.

Tanduk Setan merupakan kolaborasi dua sutradara: Amriy R. Suwardi dan Bobby Prasetyo. Bobby Prasetyo pernah menyutradarai film horor Eyang Putri (2021), Pamali (2022), Pamali: Dusun Pocong (2023) dan Kultus Iblis (2023). Sementara Tanduk Setan merupakan debut film panjang Amriy R. Suwardi sebagai penulis dan sutradara. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (cha)

Sumi (Mawar Eva De Jongh) mengurus ayahnya, Karto (Derry Oktami) yang sakit. Untuk bertahan hidup ia membuka warung dengan menu gulai daging manusia. Mulai dari mayat yang baru dikubur hingga mayat segar. Sementara Sari (Hanggini) kembali menjadi dukun teluh dan meneror desa, saat adiknya, Ningrum (Anindya Arioni), tewas dibunuh dan mayatnya hilang dari kuburan. Mereka terhasut dan menjadi budak iblis.

Film Para Betina Pengikut Iblis part 2 ini merupakan lanjutan dari sekuel Para Betina Pengikut Iblis yang disutradarai Rako Prijanto dengan para pemain yang sama (16 Februari 2023). Mengangkat sisi mistis tiga perempuan yang menggadaikan imannya dan menjadi budak iblis, demi bisa membalas dendam dan mendapatkan kenikmatan dunia. Film yang mengandung kekerasan, darah, erotisme dan audio visual yang dapat mengganggu psikologis penonton, ini oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton usia 21 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (fat)

Sita (Faradina Mufti) dan Adil (Reza Rahardian) yang berasal dari keluarga harmonis pemilik pabrik roti, mendadak harus menjadi yatim piatu, akibat bom bunuh diri menewaskan ayah (Sanjaya Arif) dan ibu (Mutia) mereka. Sita dan Adil yang traumatis pun kemudian tinggal di pesantren milik Wahyu (Slamet Rahardjo Djarot). Selama tinggal di pesantren itu mereka mengalami hal – hal aneh dan kekerasan yang dilakukan Wahyu. Seiring waktu, Sita pun terobsesi untuk mencari tahu kebenaran akan adanya siksa kubur setelah kematian. Karena itu, ia dan adiknya bertekad mencari manusia paling berdosa yang baru dikuburkan, dan berupaya “meliput” ada tidaknya siksa di dalam kubur bagi pendosa besar itu. Ternyata, banyak hal yang tak terduga.

Siksa Kubur karya sutradara Joko Anwar (48 tahun) ini diadaptasi dari film pendek Siksa Kubur 2012 (Grave Torture), karya Joko Anwar yang ditayangkan di kanal Youtube. Karya sutradara Joko Anwar lainnya antara lain, Pengabdi Setan 2: Communion (2022) Perempuan Tanah Jahanam (2019), Gundala (2019), Pengabdi Setan (2017), A Copy of My Mind (2016), Modus Anomali (2012), Pintu Terlarang (2009), Kala (2007), dan film pertamanya Janji Joni (2005). Karya skenarionya antara lain Biola Tak Berdawai (2003), dan penulis skenario merangkap asisten sutradara Arisan! (Nia Dinata 2003). Siksa Kubur, karya insinyur teknik penerbangan lulusan ITB dan mantan pewarta serta penulis kritik film, ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (rio)

Mawar (Diandra Agatha) sering merasa kesepian setelah kehilangan kedua orang tuanya. Beruntung, Mawar memiliki Vey (Shenina Cinnamon) sahabatnya untuk berbagi rasa. Pada hari ulang tahunnya, Mawar terlihat sangat berbeda dan cantik. Vey merasa curiga. Ia akan turut berbahagia bila Mawar memang sudah punya pacar. Namun, justru pelbagai peristiwa janggal yang kemudian berdatangan. Teror supranatural mulai terjadi. Vey menduga itu berhubungan dengan Restu, pacar baru Mawar yang misterius. Vey pun mulai menyelidiki ada apa di balik hal-hal mistis yang mulai menghantui mereka.

Film karya sutradara Awi Suryadi (KKN di Desa Penari - 2019, Kisah Tanah Jawa: Pocong Gundul – 2023), ini merupakan adaptasi dari cerita horor populer dari Podcast Do You See What I See episode 64 dengan judul First Love. Kisah yang dikurasi Rizky Ardi Nugroho (Mizter Popo), dan diproduksi Manoj Punjabi (MD Pictures) ini, oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (anq)

Eva (Bulan Sutena), mengalami kesedihan mendalam setelah ibunya wafat. Pacarnya, Pasha (Keysha Alvaro), berusaha menghibur dengan mengajaknya mendaki gunung “A”. Bersama Vicky (Ilham Aji Santoso) dan Nisa (Ashira Zamita), pendakian gunung “A” pun dilakukan, dipimpin Joni (Axel Matthew Thomas). Petualangan yang awalnya menyenangkan, itu berubah menjadi kengerian. Satu persatu mereka mengalami kejadian tak masuk akal bahkan mengancam nyawa. Itu diawali ketika Eva dan Vicky melanggar pantangan selama pendakian yang sebelumnya telah disampaikan Joni.

Film horor ini terinspirasi oleh kematian beberapa orang pendaki gunung “A” yang menurut kisah warga lokal, disebabkan oleh praktik ilmu hitam pada masa lampau. Film yang banyak mengandung kekerasan, perkelahian, dan darah, ini oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (nkn)

Pesinden Handini (Masayu Anatasia), memiliki perjanjian gaib demi kesuksesan sanggarnya. Suatu hari, Pak Kusno yang diduga sebagai pria selingkuhan Handini, ditemukan tewas tidak wajar. Mami (Wanda Hamidah), istri Pak Kusno kemudian menyuruh Jalu (Wafda Saifan) untuk mencari tahu apakah harta peninggalan suaminya masih ada pada Handini. Alih-alih ingin membantu Mami, Jalu malah terlibat cinta dengan Handini, yang tengah mencari tumbal anak lelaki tunggal yang memenuhi syarat. Terutama karena perjanjian gaib Handini sudah jatuh tempo.

Paku Tanah Jawa diangkat dari Urban Legend sebuah desa di Gunung Tidar. Film ini dibuat sebagai kerjasama produksi Loop Entertainment (Indonesia), dan Armani Entertainment (Malaysia). Sutradara Bambang Drias (Mengejar Surga - 2022, The Secret 2: Mystery of Villa 666 - 2021, Kajeng Kliwon: Nightmare in Bali - 2019, Villa Berdarah - 2018), berharap film tentang legenda mistik Jawa ini dapat disaksikan para penonton di negeri Jiran. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (ibn)