Film yang ditulis Yoo Ha, Kim Kyoung-chan, dan disutradarai Yoo Ha, ini bercerita tentang Korea Selatan yang memiliki lebih dari 1.200 kilometer saluran pipa minyak. Gun-woo (Lee See-hyuk), pewaris bisnis di bidang penyulingan minyak, berencana mencuri minyak dalam 30 hari, dengan cara mengebor pipa antara Honam dan jalan raya Seoul-Busan. Ia pun mengumpulkan orang-orang yang dirasa mampu melakukan hal mustahil tersebut. Mereka pun berhadapan dengan Man-Sik (Bae Yoo-Ram), detektif veteran yang berusaha memburu para pencuri yang akan merugikan negara itu.

Tiket Pipeline yang tayang di Korea Selatan sejak 26 Mei 2021, sudah terjual 126.572 lembar di 777 layar, dan menghasilkan hampir US$ 1 juta. Film aksi laga berbalut komedi ini menampilkan sejumlah adegan cukup brutal dan berdarah yang kadang berujung tawa. Karena para pencuri itu tak menggunakan senjata api, melainkan dengan perkakas, kekuatan, bobot tubuh dan akal. Tetapi adegan pertarungannya cukup seru. Pengambilan gambar di dalam terowongan yang relatif gelap dan sempit, juga sangat menarik. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas.

Seorang pemuda bernama Dom (Jefri Nichol) ingin sekali menjadi aktor. Namun,  karena ia sering mendapat perlakuan kasar dan bahkan pelecehan, ia pun harus memendam mimpinya dalam-dalam. Suatu hari, pasangan kekasih Pinkan (Wulan Guritno) dan Radit (Ganindra Bimo) menawarkan petualangan baru kepada Dom: menjadi pengedar narkoba yang membawanya ke dalam kekelaman masa depan.

Disutradarai Ertanto Robby Soedikam, cerita film ini diangkat berdasarkan pengamatan terhadap realita permasalahan anak muda dan maraknya peredaran narkoba di Jakarta. Kehidupan yang keras di Ibukota, dan perjuangan mengadu nasib, serta kondisi sosial ekonomi masyarakat kelas bawah yang berat, digambarkan di sepanjang film,melalui aspek sinematografis yang mendekati realisme. Drama yang dibalut percintaan dan mengingatkan ihwal makin menggawatnya peredaran narkoba ini, oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton 21+.

Film yang dibuat berdasarkan Spirit Riding Free karya Aury Wallington dan Spirit: Stallion of the Cimarron karya John Fusco, ini berkisah tentang Lucky Prescott, gadis kecil yang kehilangan ibunya sejak bayi, akibat kecelakaan dalam atraksi berkuda. Lucky kemudian diasuh bibinya, Cora, dan tumbuh menjadi anak yang bandel tapi pemberani. Kendati ibunya kecelakaan akibat kuda, toh Lucky bersahabat dengan kuda bernama Spirit. Serunya petualangan dengan Spirit membuat hidup Lucky tidak membosankan.

Spirit Untamed adalah film animasi terbaru DreamWorks Animation yang mengusung genre keluarga dan petualangan. Film ini diadaptasi dari serial animasi Netflix berjudul Spirit Riding Free. Sama-sama diproduksi Dreamworks, Spirit Riding Free memiliki premis yang sama dengan versi filmnya. Seri ini sudah dibuat lebih dari 60 episode dengan kisaran waktu 24 menit per episode. Spirit Untamed menggunakan lagu milik Taylor Swift yang dirilis lima tahun silam,Wildest Dream, sebagai theme song. Film yang mengandung nilai-nilai kesetiakawanan, pantang menyerah, keharmonisan keluarga dan kecintaan kepada binatang ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton Semua Umur.

Film karya anak Batam ini mengisahkan tentang pergolakan batin tokoh utama, percintaan remaja, suasana hiburan malam, dan sepenggal permasalahan keluarga. Di tengah prahara di dalam keluarga Arumi, dan hubungannya dengan kekasih yang tengah memburuk, kehadiran Juna, rekan kerja Arumi, ternyata mampu mengobati suasana hati Arumi. Mereka berdua menghabiskan malam yang membiru, itu yang akan menentukan bagaimana hubungan mereka selanjutnya.

Arumi, Night is Blue, adalah film kedua karya sutradara Je Yatmoko. Film pertamanya, Ramli Oii Ramli (drama komedi) sempat tayang di Festive D'el Cinema d'Indonesia 2019 di kota Serraveza, Italia. Proses syuting Arumi, Night is Blue dilakukan pada 15 Agustus - 6 September 2020, dengan lokasi, kru dan pemain Batam. Sebelum tayang di bioskop mulai 10 Juni 2021, film ini sempat ditayangkan di Lift Off Global Network Film Festival seksi First-Time Filmaker, dan terpilih untuk Official Selection dalam The Film Monks (TFM) International Film Festival di India. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.