Seorang lelaki pendiam yang diperankan aktor Nicolas Cage, terdampar di Kota Hayesville, ketika mobilnya mengalami kerusakan. Sialnya, ia tak punya cukup uang untuk membayar perbaikan mobilnya. Sebagai gantinya, Tex Maccado (Ric Reitz), menawari lelaki itu untuk membersihkan tempat bermain dan restoran anak-anak yang ditinggalkan Tex, yaitu Willy’s Wonderland. Taman Bermain itu merupakan rumah untuk hewan animatronic, yaitu Siren Sara, Willy Weasel, Tito the Turtle, Cammy the Chameleon, Arty the Alligator, Gus si Gorilla, Knighty Knight, dan Ozzie.

Untuk bisa membersihkan tempat itu, dan bertahan hidup, lelaki itu bekerja sama dengan sekelompok remaja untuk melindungi diri dari kekejaman boneka-boneka yang telah dirasuki roh jahat itu. Wahana sekaligus restoran itu memang sempat dibuka kembali dengan pemilik yang berbeda. Namun beberapa insiden terjadi, yang melibatkan boneka animatronik, yang menewaskan sejumlah orang, hingga tempat itu ditutup kembali. Film horror dengan beberapa scene jumpscare ini mengandung adegan kekerasan berdarah yang cukup menegangkan. LSF mengklasifikasikannya untuk penonton usia 17 tahun ke atas.

Film animasi Jepang produksi Bandai Namco Picture, ini bercerita tentang pertarungan akhir Gintama dengan gurunya Yoshida Shouyou, yang tak mati-mati. Guru masa kecil Gintama itu bangkit kembali menjadi iblis bernama Utsuro. Gintama beserta temannya Katsura dan Takasugi berusaha mencegah kekacauan yang disebabkan oleh Utsuro .

Film yang berbumbu komedi kekerasan ini diangkat dari Gintama manga, dan Gintama anime final karya Hideaki Sorachi. Film yang sempat menjadi box office di Jepang ini juga menampilkan pengarang Hideaki Sorachi sebagai salah seorang pengisi suara. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Cruella (Emma Stone) adalah perancang busana berbakat yang ambisius dan ingin sekali bertemu dengan bossnya, Baroness von Hellman (Emma Thompson), pemilik rumah mode terbaik dan terkenal, sekaligus saingan Cruella. Kisah berlangsung di London pada era 1970-an ketika gerakan punk-rock tengah marak. Dan, Cruella yang sangat terobsesi oleh motif dan mantel kulit anjing Dalmatian, ini kelak dikenal sebagai penjahat Cruella de Vil.

Diangkat dari novel The Hundred and One Dalmatians karya Dodie Smith (1956), dan berdasarkan film animasi berjudul sama, film ini merupakan prequel dari live action film 101 Dalmatians. Sosok Cruella tampil sangat jauh berbeda dari versi orisinal, yakni perempuan paruh baya yang kaya raya, sebagaimana dalam  101 Dalmatians (1996) dan 102 Dalmatians (2000). Tokoh antagonis Cruella dalam versi ini tampil sangat muda, fashionable, dan ambisius sebagai perancang busana. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas.

Ali kecil ditinggal pergi oleh ibunya ke New York, Amerika Serikat, dan tak pernah kembali. Suatu hari, Ali menemukan surat-surat ibunya yang disimpan diam-diam oleh mendiang ayahnya. Akhirnya Ali memutuskan untuk pergi ke New York. Ia pun bertemu empat imigran asal indonesia: Party (Nirina Zubir), Ance (Tika Pangabean), Biyah (Asri Welas), Chinta (Happy Salma), dan Eva (Aurora Ribero). Mereka kemudian membantu Ali untuk menemukan ibunya. Selama pencarian itu Ali pun menemukan pengalaman hidup yang lain, pentingnya keluarga, dan Cinta.

Ali dan Ratu Ratu Queens disutradarai Lucky Kuswandi (sebelumnya pernah menyutradarai Galih dan Ratna), dengan skenario ditulis Gina S Noer (Dua Garis Biru, Keluarga Cemara). Film ini sebenarnya akan dirilis pada 2020, namun karena pandemi Covid 19 akhirnya dirilis global melalui Netflix pada 17 Juni 2021. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Dalam sekuel Hitman’s Wife’s Bodyguard, ini Michael Bryce (Ryan Reynolds) melanjutkan petualangannya bersama Darius Kincaid (Samuel L. Jackson). Mereka harus mempertaruhkan nyawa untuk menyelamatkan istri Darius, Sonia Kincaid (Salma Hayek). Meskipun kehilangan lisensi bodyguard (status triple-A-nya) dan berencana berhenti menjadi pengawal, Bryce dipaksa terlibat dalam misi di Amalfi Coast, Italia. Ia ditekan agen Interpol Bobby (Frank Grillo) untuk melacak perangkat canggih milik penjahat Yunani bernama Aristoteles Papadopolous (Antonio Banderas). Aristoteles ingin menghancurkan Eropa sebagai balas dendam atas sanksi Uni Eropa yang memboikot perekonomian Yunani.

Film action yang dikombinasi komedi karikatural untuk mencairkan suasana, ini menampilkan aksi-aksi menegangkan sekaligus lucu. Sebagaimana yang pertama, sekuel dari The Hitman Bodyguard (2017), ini tetap disutradarai Patrick Hughes (The Expendables 3). Karena mengandung adegan kekerasan dan umpatan kasar, LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai usia.

Film keenam karya sutradara Ernest Prakasa produksi Starvision Plus, ini bercerita tentang keluarga   pengusaha kaya Budiman Limanto (Ferry Salim), yang selama ini hidup berbahagia. Namun, saat merayakan ulang tahun pernikahan, keluarga itu dikejutkan oleh kemunculan seorang perempuan bernama Tika (Sheila Dara Aisha), yang mengaku sebagai puteri kandung Budiman. Akibatnya, situasi keluarga menjadi kacau akibat hasutan Tika. Kehadiran Tika memunculkan teka-teki dan tanda tanya besar. Siapakah gerangan Tika dan rahasia apa yang tersembunyi dalam keluarga itu?

LSF menggolongkan film yang sarat perdebatan dan adegan kekerasan a la Ernest Prakasa, ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas (13+). Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.

Queenpins karya Linda McDonough dan Nicky Weinstock, ini pengambilan gambar utamanya dimulai Oktober 2020, selama pandemi Covid-19. Film yang dikemas cukup menarik dan menghibur, ini tetap menampilkan unsur-unsur kejahatan. LSF mengklasifikasikan comedy crime ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai usia.

Adaptasi dari novel berjudul Maria Beetle karya Kotaro Isaka ini disutradarai David Leitch  dan dibintangi Brad Pitt (Ladybug) serta Sandra Bullock (Maria Beetle). Ladybug adalah pembunuh profesional yang sangat terlatih, namun sudah bosan hidup. Toh, ia tak bisa menghindar dari orang yang selama ini mengatur dan menentukan jalan hidupnya: Maria Beetle. Ia ditugaskan untuk mengambil sebuah koper perak yang ada di dalam kereta api cepat (bullet train) yang tengah melaju dari Tokyo menuju Kyoto. Ladybug pun menurut.

Di dalam kereta itu ternyata ada sejumlah pembunuh yang memiliki tugas dan tujuan masing-masing namun akhirnya saling terhubung satu sama lain. Di antaranya adalah The Prince (Joey King) pembunuh dari Inggris yang menyamar sebagai anak sekolah, ada Tangerine (Aaron Taylor-Johnson), dan Lemon (Brian Tyree Henry) yang juga berasal dari Inggris, serta Yuichi Kimura (Andrew Koji), pembunuh dari Jepang. Film yang dikembangkan dan diproduksi Antoine Fuqua ini semula dimaksudkan sebagai genre action penuh namun kemudian diubah menjadi action comedy karena banyaknya adegan kekerasan dan pembunuhan yang dibalut dalam komedi. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film laga komedi ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas.

Diadaptasi dari film Hollywood Forrest Gump (1994) yang dibintangi Tom Hanks, film ini mengisahkan tentang seorang anak dengan keterbatasan fisik bernama Laal. Laal harus menggunakan tongkat untuk menyangga kakinya demi bisa berjalan. Kondisi tersebut menjadi bahan ejekan dari teman-temannya.

Suatu hari datang keajaiban yang membuat Laal bisa berlari kencang. Akhirnya, ia pun menjadi atlet lari profesional yang sering kali menang lomba dan memungkinkannya diterima menjadi anggota angkatan darat India. Laal menyukai pekerjaannya sebagai militer, dan ia senang hati berjuang bersama rekan-rekannya, hingga ia kemudian bertemu perempuan bernama Rupa (Kareena Kapoor). 

Sebuah kisah tentang keluarga Betawi terdiri dari Bapak, Ibu dan kedua putri kembar mereka: Mumun dan Mimin. Mumun (Acha Septriasa) sehari-hari bekerja di warung milik keluarga, sedangkan Mimin (juga diperankan Acha Septriasa) merantau di ibukota. Kondisi keluarga itu tampak baik-baik saja bahkan berkecukupan. Namun di balik kesuksesan Mimin sebagai pencari nafkah keluarga di Jakarta, ia menyimpan rahasia yang secara tak langsung mencelakai Mumun hingga meninggal. Konflik di keluarga ini semakin bertambah ketika arwah Mumun gentayangan sebagai pocong, dan sang arwah meminta agar tali pocongnya yang ketinggalan di dalam kubur agar segera dilepas. Dibantu oleh Juned (Dimas Aditya) kekasih Mumun, dan Husein (Mandra), tukang gali kubur, Mimin berusaha menyelamatkan keluarganya dari teror pocong dan para penagih utang.

Film ini merupakan adaptasi dari sinetron horor komedi karya Mandra yang terkenal pada awal 2000an. Meskipun telah 20 tahun sejak sinetron Mumun rilis, film ini, melalui tangan sutradara Rizal Mantovani, tetap ingin mempertahankan nuansa komedi dan horor yang khas pada masanya, sembari mengajak penonton untuk bernostalgia. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Babylon adalah sebuah epik tentang awal kelahiran film drama-komedi dalam industri Hollywood. Kala itu, Hollywood sedang berada dalam masa keemasan era 1920-an. Dimulai dari film bisu hingga film bersuara dan kemudin bewarna.

Film dibuka dengan pesta glamour kalangan bisnis hiburan, termasuk Nellie LaRoy (Margot Robbie) aktris yang kariernya begitu melesat, dan Jack Conrad ( Brad Pitt) aktor flamboyan yang terkenal dalam film-film bisu. Namun, perkembangan film dan kehidupan glamour pada masa itu membuat Nellie kecanduan narkoba, dan Jack Conrad kemudian dilupakan, ditelan kemajuan teknologi perfilman.

Sementara Manny Torres (Diego Calva), sutradara terkenal masa itu, kariernya kandas di tengah jalan  gara-gara berurusan dengan tokoh mafia James McKay (Tobey Maguire). Belasan tahun sesudah kabur, Torres datang kembali ke Hollywood, dan melihat industri film Hollywood sudah sangat maju. Torres hanya bisa menangisi nasibnya, karena ia tidak terlibat sama sekali dalam kemajuan itu. Industri yang pada awalnya ia ikut membangun. LSF mengklasifikasikan film tentang ironi industri film Hollywood ini untuk penonton usia  17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai usia.

Diangkat dari buku karya Charles Cumming, yang merupakan novelis mata-mata, Plane mengisahkan tentang pilot komersial Brodie Torrance (Gerard Butler) yang secara heroik berhasil mendaratkan pesawatnya yang rusak akibat badai, di Pulau Jolo, Filipina. Sebuah wilayah yang dikuasi pasukan pemberontak bersenjata.

Mendapati dirinya terancam oleh teroris yang menyandera pesawat dan penumpangnya, Brodie kemudian dibantu Louis Gaspare (Mike Colter), berusaha melakukan perlawanan. Terutama setelah pemerintah Amerika Serikat mengetahui situasi dan keberadaan mereka. Padahal, Louis Gaspare adalah seorang tersangka pembunuhan dan tengah diekstradisi dengan menumpang pesawat itu. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai usia.