Cole (Keegan Allen), vlogger dengan belasan juta followers, sukses karena selalu mencoba tantangan baru di pelbagai penjuru dunia. Untuk merayakan sepuluh tahun aktivitasnya, jutaan followers-nya memilihkan Moscow, ibukota Russia, sebagai tempat yang harus ia datangi, bersama kekasihnya, Erin (Holland Roden), serta Thomas (Denzel Whitaker), Dash (George Janko), dan Sam (Siya).

Alexei (Ronen Rubinstein), seorang jutawan muda Moscow, mengakomodasi semua keperluan mereka, dan menyiapkan tantangan khusus untuk Cole dan teman-temannya. Mengetahui bahwa escape room di dalam penjara Bolshevik, itu hanya ada satu di dunia, Cole pun sangat bersemangat. Mereka akan menayangkan petualangan seru di tempat dulu para musuh negara Uni Soviet disiksa dan dibunuh dengan kejam. Film adventure, mystery dan horror yang juga diberi judul No Escape ini mengandung sejumlah adegan kekerasan. LSF mengklasifikasinya untuk penonton 17 tahun ke atas.

Pada akhir abad ke XXI, sebanyak 30 orang remaja lelaki perempuan dari pelbagai ras, hasil rekayasa genetika melalui pembuahan buatan (bayi tabung), dikirimkan ke planet lain demi mengabadikan kelangsungan hidup ras manusia. Mereka akan menempati sebuah planet baru sebagai pengganti Bumi yang sudah tidak layak huni lagi. Perjalanan panjang hampir selama 90 tahun, itu akan mengantarkan anak dan cucu mereka menjadi pionir di planet yang diyakini mengandung oksigen dan air. Suatu kondisi yang memungkinkan manusia bisa bertahan hidup.

Di dalam pesawat antariksa, itu mereka tumbuh dengan kecerdasan, kepatuhan, dan emosi yang dikendalikan. Namun, hal itu tidak berjalan mulus ketika suatu hari, dua remaja lelaki mulai menolak meminum cairan biru, yang selama ini mereka konsumsi. Situasi semakin memburuk ketika satu-satunya pria dewasa, yang memimpin dan memandu misi itu tewas secara misterius, dan anak-anak muda itu mulai menampakkan sifat sejatinya sebagai “manusia normal.” Termasuk dalam hal napsu, birahi, rasa takut, ambisi, persahabatan, persaingan, dan mulai rakus. Film dalam genre petualangan fiksi ilmiah dan thriller karya Neil Burger, ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 17 tahun ke atas.

Bermaksud menuju Pulau Mauritius untuk menghadiri pernikahan sahabat mereka, Jackson (Alexander Dreymon) dan Sara (Allison Williams) ketinggalan perahu angkutan yang terakhir. Mereka terpaksa naik pesawat bermesin tunggal yang dipiloti teman lama Sara, Wyman (Keith David). Namun, di tengah penerbangan, Wyman tiba-tiba mengalami serangan jantung dan meninggal di dalam pesawat. Pesawat pun terjun bebas tanpa kendali. Sara yang pernah belajar menerbangkan pesawat, berusaha mengendalikan pesawat. Dengan pelbagai cara mereka berusaha untuk tetap hidup dan mendaratkan pesawat itu, meskipun dengan  pengetahuan navigasi yang sangat minim.

            Dengan set-up dan naskah sederhana, sutradara Mikael Marcimain berhasil menampilkan film yang sejak awal terasa mendebarkan. Penghasilan box office senilai US$ 851,279, membuktikan bahwa film ini berhasil meraih sukses secara komersil dan mendatangkan jumlah besar penonton. Film ini menampilkan adegan merokok, minuman keras, sedikit nudity, serta konflik antarorang dewasa. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia  17 Tahun ke atas.

Escape Room: Tournament of Champions adalah sekuel dari Escape Room (2019), yang disutradarai Adam Robitel, dengan para pemain yang sama: Taylor Russell, Logan Miller, ditambah pemain baru Thomas Cocquerel, Holland Roden, Indya Moore, dan Carlito Olivero. Setelah berhasil keluar dari ruangan mematikan pada sekuel pertama, Zoey dan Ben berusaha menuntut keadilan bagi para pemain yang terbunuh. Mereka awalnya ingin membawa perusahaan pencipta game itu ke pengadilan, karena permainan itu sangat berbahaya bagi orang yang mengikutinya. Di perjalanan, mereka bertemu para peserta lain yang pernah memenangi permainan Escape Room sebelumnya. Akibatnya, mereka harus menghadapi permainan ruang yang jauh lebih berbahaya. Mereka harus bekerjasama agar bisa bertahan hidup.

Film ini merupakan permainan penuh teka-teki yang mengerikan, yang sebagian besar bisa merenggut nyawa. Jika selamat, mereka akan menderita trauma, namun bila gagal, nyawa para pemain akan lenyap begitu saja. Untuk sementara, film ini belum akan ditayangkan melalui jaringan informatika. Sutradara Adam Ribitel percaya bahwa ruang gelap di dalam bioskop akan lebih memungkinkan bagi penonton mengalami dań menikimati kengerian yang sejati. LSF mengklasifikasikan film horror petualangan ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. Bijaklah dalam memilah dan memilih tontonan.

• Kapten kapal berkharisma bernama Frank (Dwayne Johnson), bertemu dengan Lily (Emily Blunt), yang ditemani adiknya, McGregor Houghton (Jack Whitehall). Mereka tengah bertualang untuk menemukan kebenaran mengenai pohon ajaib yang memiliki kekuatan penyembuh. Film dibuka dengan adegan flashback pada 1930, saat tentara Spanyol melakukan ekspedisi di kawasan Amazon untuk mencari Pohon Kehidupan. Ketika menemukan suku penjaga pohon tersebut, mereka melanggar peraturan sehingga mendapatkan kutukan di hutan itu. Frank yang awalnya tidak percaya ihwal keberadaan pohon ajaib tersebut, kemudian menemukan sejumlah fakta tentang pohon itu. Namun, petualangan mereka banyak mengalami kesulitan akibat kehadiran Prince Joachim, yang juga menginginkan pohon itu untuk kepentingan jahat.

Jungle Cruise bisa dibilang merupakan gabungan dari waralaba film Indiana Jones dan Pirates of the Caribbean. Sensasi menonton film ini cukup terasa seperti sedang menaiki wahana yang  sama di Disneyland, yang mengilhami film ini. Sebuah film petualangan ringan yang mengocok perut, dan ramah anak dengan kekerasan yang moderat. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film ini untuk 13 tahun ke atas.

Film superhero Shang-Chi and the Legend of the Ten Rings dibintangi sejumlah aktor ternama seperti Simu Liu, Awkwafina, Tony Leung Chiu Wai, Fala Chen, Florian Munteanu, hingga Michelle Yeoh. Shang-Chi yang diperankan Simu Liu, merupakan pahlawan super Asia pertama dalam Marvel Cinematic Universe, dan merupakan film ke-25 dari dunia Marvel. Shang-Chi pertama kali diterbitkan dalam Special Marvel Edition No. 15 pada 1973, diciptakan oleh Steve Englehart dan Jim Starlin. Tokoh bernama Shang-Chi adalah anak penjahat super yang berulang kali mencoba menaklukkan dunia. Ia telah meninggalkan kehidupan lamanya, namun dipaksa kembali ke dalam organisasi bernama Ten Rings (yang dipimpin Wenwu, dan pernah muncul di kisah Marvel lainnya), dan ia harus menghadapi masa lalunya.

Shang-Chi banyak mendapat pujian. Kinerja Marvel Studios kali ini dianggap mampu menghasilkan karya keseluruhan secara tepat. Terutama dalam menampilkan kultur Asia, dengan sutradara dan mayoritas karakter dan pemain Asia. Sesuatu yang jarang terjadi. Film laga petualangan khayali ini memang memberikan beragam emosi kepada penontonnya. Terutama ihwal nilai persahabatan dan cinta keluarga. LSF mengklasifikasikan film ini untuk usia penonton Semua Umur.

"When you love something, you protect it" adalah salah satu slogan terkenal dari film Eternals yang merupakan film ke-26 di Marvel Cinematic Universe (MCU). Tagline itu muncul pertama kali di setiap trailer dan teaser filmnya. Dibintangi Angelina Jolie, Salma Hayek, Gemma Chan, Kumail Nanjiani, Lauren Ridloff, Brian Tyree Henry, Ma Dong-seok dan Richard Madden, film ini merupakan garapan Chloe Zhao, perempuan sutradara pemenang Oscar (Nomadland-2020). Eternals diadaptasi dari salah satu komik Marvel berjudul sama.

Mengisahkan tentang para alien purba (Eternals) yang hidup di bumi dengan para manusia lainnya selama ribuan tahun, mereka melindungi bumi dan manusia dari musuh abadi: The Deviants. Selain melindungi bumi, Eternals juga turut berkontribusi dalam perkembangan manusia dari abad ke abad. Setelah peristiwa Avengers:End Game (2019), sebuah tragedi memaksa Eternals keluar dari bayang-bayang untuk berkumpul kembali, demi melindungi bumi dari ancaman The Deviants.

Dalam film ini Chloe Zhao bersama Marvel Cinematic Universe memperkenalkan sosok superhero tuna rungu perempuan, Makkari (Lauren Ridloff). Karakter Makkari merupakan hasil inisiasi sang sutradara dalam menghadirkan tayangan aksi yang mencerminkan dunia tempat tinggal saat ini, serta mewakili komunitas tunga rungu. LSF mengklasifikasikan film laga petualangan fantasi ini untuk penonton usia 13+ tahun. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai usia.

Kali ini Shin Ei Animation melakukan remake atas film Doraemon yang dibuat pada 1985, dengan judul sama Nobita’s Little Star Wars. Film yang semula akan ditayangkan pada Maret 2021 - namun tertunda karena Covid-19 - ini merupakan film ke-41 dalam franchise Doraemon.

Film animasi petualangan ini berkisah mengenai Nobita dan makhluk luar angkasa. Saat musim panas tiba, Nobita yang tengah bermain bersama temannya, menemukan roket kecil yang di dalamnya terdapat alien bernama Papi. Papi ternyata seorang presiden dari negeri Pirika yang ukuran tubuh rakyatnya kecil. Dengan bantuan Senter Pengecil Doraemon, Nobita dan kawan-kawan pun mencoba membantu masyarakat Pirika. Untuk menghalau penjahat Duracorul yang akan menguasai negeri Pirika, itulah Nobita dkk pun berangkat ke planet Pirika. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia Semua Umur.

Kiko in the Deep Sea merupakan film perdana serial Kiko dan teman-temannya. Alur ceritanya menggambarkan petualangan mereka di dasar laut akibat kerusakan ekosistem di seluruh perairan. Mereka bertualang bersama Putri Carla si Ikan Duyung dari Shell Castle, untuk mencari Lima Mutiara Pelindung, yang dapat memulihkan lingkungan yang rusak. Namun, mereka harus menghadapi monster-monster penjaga mutiara dan kekuatan jahat yang misterius.

Film animasi lokal garapan dari MNC Animation, yang kualitasnya tidak kalah dengan animasi mancanegara ini, juga akan tayang di Brazil dan Inggris. Selain ramah anak, film ini tetap menjaga suara original KIKO yang diisi oleh Anastasia Amalia (Lia), serta Felicia Angelista, Arbani Yasiz dan Robby Purba. Film yang menyampaikan pesan moral tentang nilai-nilai sederhana dalam kehidupan sehari-hari, seperti menjaga kebersihan, berlaku jujur, dan saling bekerjasama, ini oleh Lembaga Sensor Film (LSF) diklasifikasikan untuk penonton semua umur. (jat)