Rabu, 16 Juni 2022, Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia melakukan audiensi ke kantor pusat Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI). Audiensi yang dipimpin langsung oleh Ketua LSF, Rommy Fibri Hardiyanto, dengan didampingi beberapa anggota seperti, Nasrullah, Saptari Novia Stri, Mukayat Al-Amin dan Joseph Samuel. Sejumlah pengurus PGI menerima kunjungan ini. Turut hadir Ketua Umum PGI, Pdt. Gomar Gultom; Seketaris Umum, Pdt. Jacky Manuputty; Seketrais Eksekutif, Pdt. Lenta Simbolon dan Humas PGI, Pdt. Jeirry Sumampow.

Audiensi yang digagas oleh LSF ini merupakan bentuk silahturahmi sekaligus menjadi ajang dalam bertukar pikiran mengenai pandangan organisasi keagamaan, salah satunya adalah PGI atas issue-issue perfilman dan media belakangan ini. Perkembangan teknologi dan kemudahan akses tontonan di berbagai media menjadi pembahasan utama dalam audiensi ini, dimana masyarakat khususnya anak-anak dan generasi muda menjadi mudah sekali untuk mengakses tontonan, tidak hanya melalui jaringan informatika yang tersambung melalui televisi di dari rumah ke rumah, melainkan juga melalui laptop, PC maupun smartphone. Sebagai contoh, seorang anak dapat dengan mudah mengakses tayangan dewasa melalui smartphonenya.

Pandangan dari berbagai organisasi keagamaan termasuk PGI, diperlukan LSF untuk memperkaya pemahaman nilai-nilai agama dan moral yang perlu diperhatikan sebagai salah satu kriteria penyensoran dan pengklasifikasian film, khususnya untuk film-film tertentu yang dianggap dapat menimbulkan sentimen negatif dari pemeluk agama tertentu. PGI memahami bahwa LSF memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam menentukan suatu film layak dinikmati sesuai dengan klasifikasi penontonnya.

Atas dasar kepentingan bersama untuk tayangan yang lebih baik dan lebih sehat, LSF maupun PGI sepakat untuk bekerja sama terlibat dalam melalukan literasi bagi masyarakat, agar masyarakat dapat memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usianya. Besar harapan LSF agar sosialisasi mengenai budaya sensor mandiri juga dapat dilakukan mulai dalam dari skala keluarga dan jemaat di bawah binaan PGI.