Terinspirasi novel Oliver Twist terbitan 1838 karya Charles Dickens, drama kriminal ini menceritakan tentang penggiat olahraga parkour sekaligus seniman grafiti, Twist (Rafferty Law - putra aktor Jude Law), yang mencari jati diri setelah kehilangan ibunya. Kecintaannya pada seni jalanan menggiring Twist pada aktivitas sindikat kejahatan jalanan yang dipimpin Fagin (Michael Caine). Anggota gang perempuan bernama Red (Sophie Simnett) membuat Twist semakin terpikat dan terlibat dalam sindikat itu. Akhirnya, Twist dihadapkan pada pilihan ihwal siapa yang harus diperjuangkannya: Fagin, Polisi, atau Sikes (Lena Headey).

Film produksi Noel Clarke dan Jason Maza ini disutradarai Martin Owen, dengan latar cerita kota tua London. Film yang banyak menampilkan aksi parkour dan kehidupan anak jalanan yang rebel ini, Oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton  usia 13 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia.

Kebahagiaan Tenri (Andi Batari Bintang) dalam menyambut hari pernikahannya, berubah menjadi duka saat kekasihnya, Iwan (Cahya Nagara), tidak muncul pada malam pacar, mappacci. Iwan, dokter yang bertugas di pedalaman Papua, dikabarkan hilang saat kapal yang ditumpanginya tenggelam. Seiring waktu, Tenri harus menyudahi kesedihannya dan mencoba menerima kehadiran Erwin (Cipta Perdana), sahabat Iwan. Keseriusan Erwin dengan Tenri dibuktikannya dengan melamar Tenri. Saat malam mappacci tiba, kabar mengejutkan datang: Dokter Iwan ternyata telah ditemukan dalam keadaan selamat.

Sineas Makassar membuktikan kembali eksistensinya dalam produksi film layar lebar. Sukses dengan Uang Panai dan Kaili The Movie, drama romansa ini tampil mengangkat budaya pengantin Bugis Makassar mappacci, yakni prosesi yang dilakukan calon mempelai di rumahnya masing-masing, untuk membersihkan diri dari segala hal menjelang upacara pernikahan keesokan harinya. Film produksi 2020 ini harus ditunda penayangannya akibat pandemi Covid19. Mappacci: Malam Pacar oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Yuda (Rizky Nazar), baru diberhentikan dari pekerjaannya. Sementara Arimbi (Sigi Wimala), ibunya, dalam kondisi hilang ingatan. Demi menyambung hidup, Yuda bekerja sebagai fotografer. Saat mengabadikan wisuda teman kuliahnya, Erlangga (Jerome Kurnia), terjadi pembunuhan berantai. Untuk menemukan dalangnya, bersama Agni (Yasmin Napper), dan dibantu Dananjaya (Omar Daniel), Gege (Ali fikry), serta Ibu Mripat (Yati Surachman), Yuda mulai melalukan pencarian. Di tengah upaya itulah Yuda mulai menyadari bahwa ia memiliki kekuatan dari jimat Brajamusti yang dulu diberikan ayahnya Pandega (Cecep Arif Rahman). Dan, rangkaian pembunuhan yang dilakukan Beceng (Yayan Ruhian) dan komplotannya, itu ternyata merupakan akibat dari konflik berabad-abad antara Keluarga Kurawa dan Keluarga Pandawa, ihwal siapa yang berhak menguasai Negara Hastinapura.

Film yang diproduksi saat pandemi Covid19 ini mengambil lokasi di studio Gamplong, Sleman, Jogjakarta. Untuk kostum Gatotkaca, konon produser mendatangkan perancang khusus dari Prancis. Film dengan plot dan cerita agak rumit dan menggunakan beragam efek khusus, ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia Semua Umur (SU).

Samrat Prithviraj Chauhan, Raja dari Dinasti Chahamana, terlibat konflik dan berperang dengan Muhammad Ghori, penguasa dari Dinasti Ghurid, yang berusaha menaklukan Hindustan (India). Karya Chandraprakash Dwivedi ini, diangkat dari  puisi karya Chand Bardai berjudul Prithviraj Raso. Mengisahkan tentang kehidupan awal, karir militer, hingga pernikahan Samrat Prithviraj dengan Sanyogita. Prithviraj mencoba memperjuangkan kesetaraan gender dengan mengajak istrinya ikut dalam persidangan tentang pelbagai konflik di wilayah kerajaan. 

Film produksi Yash Raj Films ini awalnya dijadwalkan untuk rilis pada 13 November 2020, bertepatan dengan Hari Raya Diwali. Namun, akibat pandemi Covid-19, baru dirilis pada 03 Juni 2022. Film dengan latar sejarah dan drama ihwal harkat dan martabat perempuan, ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.

Aman (Ayushmann Khurrana), agen rahasia yang menyamar sebagai Joshua, ditugaskan membujuk Tiger Sanga (Loitongbam Dorendra Singh), pemimpin gerakan separatis, agar mau menandatangani perjanjian damai dengan pemerintah India. Dalam beberapa dekade terakhir, ada sekitar 30 grup separatis yang berada di bawah kepemimpinan Tiger Sanga. Namun, grup separatis bernama Johnson, berusaha menghalangi proses perdamaian itu. Dalam perjalanannya, Joshua bertemu Aido (Andrea Kecivhusa), perempuan yang bermimpi mewakili tim tinju perempuan nasional India. Padahal, Aido dan penduduk India Timur Laut umumnya, sering mengalami diskriminasi karena penampilan fisik mereka yang berbeda.

Anek adalah film kedua sutradara Anubhav Sinha bersama aktor Ayushmann Khurrana, setelah Article 15 (2019). Sementara, Anubhav Sinha, yang kelahiran Allahabad, India, ini pernah menyutradarai film berbahasa Hindi lainnya seperti Tum Bin (2001), Ra.One (2011), Mulk (2018), dan Thappad (2020). Karyanya Article 15, yang judulnya diambil dari Pasal 15 UUD India, yang berisi larangan melakukan diskriminasi terhadap agama, ras, kasta, jenis kelamin, atau tempat lahir seseorang, memenangi sejumlah peghargaan. Antara lain, Skenario Terbaik pada International Indian Film Academy Awards, Film Terbaik dan Cerita Terbaik pada Filmfare Awards. LSF mengklasifikasikan film Anek untuk usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.

Kali ini Shin Ei Animation melakukan remake atas film Doraemon yang dibuat pada 1985, dengan judul sama Nobita’s Little Star Wars. Film yang semula akan ditayangkan pada Maret 2021 - namun tertunda karena Covid-19 - ini merupakan film ke-41 dalam franchise Doraemon.

Film animasi petualangan ini berkisah mengenai Nobita dan makhluk luar angkasa. Saat musim panas tiba, Nobita yang tengah bermain bersama temannya, menemukan roket kecil yang di dalamnya terdapat alien bernama Papi. Papi ternyata seorang presiden dari negeri Pirika yang ukuran tubuh rakyatnya kecil. Dengan bantuan Senter Pengecil Doraemon, Nobita dan kawan-kawan pun mencoba membantu masyarakat Pirika. Untuk menghalau penjahat Duracorul yang akan menguasai negeri Pirika, itulah Nobita dkk pun berangkat ke planet Pirika. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia Semua Umur.

Karya perdana rumah produksi Imajinari yang bekerja sama dengan Kathanika Studio, ini menceritakan tentang hubungan sebuah keluarga dengan empat orang anak. Setiap anak memiliki masalah dan kehidupan sendiri yang dekat dengan keseharian kita. Adalah pasangan Marlina (Tika Panggabean) dan Pak Domu (Arswendy Beningswara), yang merasa gelisah karena keempat anak mereka, Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox), Sahat (Indra Jegel), dan Sarma (Gita Bhebhita), semakin jarang pulang menengok mereka di kampung halaman. Padahal, mereka akan mengadakan pesta adat yang mengharuskan semua keluarga berkumpul.

Untuk mendesak anak-anaknya pulang, Marlina dan Pak Domu, kemudian  dibantu anak perempuannya, Sarma, menyusun rencana drama perceraian. Untuk drama komedi keluarga ini, LSF memberikan klasifikasi untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Film horror thriller besutan Keith Thomas (The Vigil) ini berfokus pada Charlie (Ryan Kiera Armstrong) yang memiliki kekuatan Pyrokinesis, yakni menciptakan dan mengendalikan api melalui pikiran. Bersama kedua orangtuanya, Andy (Zac Efron) dan Vicky (Sydney Lemmon), mereka bersembunyi dari kejaran Rainbird (Michael Greyeyes), seorang Indian yang merupakan suruhan organisasi misterius pemerintah. Andy dan Vicky berjuang melindungi putri mereka dari pihak-pihak yang ingin memanfaatkan kekuatan Charlie sebagai senjata pemusnah massal.

Firestarter merupakan film adaptasi modern dari novel thriller karya Stephen King pada 1980 berjudul sama. Film ini juga merupakan remake dari film Firestarter (1984). Untuk menebalkan nuansa horor, komposer legendaris John Carpenter menyertakan karyanya yang ikonik pada soundtrack  ‘Halloween’. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan. Ayo ke bioskop!

Film yang ditulis dan disutradarai Fajar Nugros ini merupakan biopik pertama grup lawak legendaris Srimulat. Grup yang didirikan Teguh Slamet Rahardjo tersebut tengah mempersiapkan pertunjukan perdana mereka di TVRI Nasional di Jakarta, yang juga akan ditonton oleh Presiden RI saat itu. Di tengah persiapan itulah ditampilkan perjalanan panjang dan kisah latar belakang para pelawak legendaris Srimulat seperti Tarzan, Gepeng, Tessy, Basuki, Timbul, dan Djudjuk. Biopik ini juga dibumbui kisah cinta Gepeng dan Royani yang bertemu di Jakarta, dan tinggal di rumah kontrakan grup Srimulat, yang menjadi konflik tersendiri.

Film kerjasama IDN Pictures dengan MNC Pictures ini diproduksi pada  Desember 2021 sampai dengan Januari 2022. Film yang melibatkan beberapa anggota Srimulat asli sebagai kameo, ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Masih menceritakan tentang dinosaurus yang dihidupkan kembali, empat tahun setelah hancurnya pulau eksperimen Isla Nublar, Jurassic World Dominion, merupakan sekuel penutup dari trilogi Jurassic Park (1993), dan Jurassic World:Fallen Kingdom (2018). Sutradara Colin Trevorrow, yang menggandeng artis papan atas dari sekuel sebelumnya, mengawali kisahnya dengan adegan Claire (Bryce Dallas Howard), dan Owen (Chris Pratt) yang dikejar kawanan dinosaurus, dan kemudian bertemu kembali dengan Dr. Alan Grant (Sam Neill), Ellie Sattler (Laura Dern), dan Ian Malcolm (Jeff Goldblum). Mereka pun berusaha menghadapi kawanan dinosaurus tersebut, yang saat itu sudah hidup berdampingan dengan umat manusia di seluruh dunia.

Film ini membahas lebih dalam ihwal konsep rekayasa genetika dinosaurus dan dampaknya terhadap umat manusia, kendati para tokohnya berusaha menyempurnakan percobaan mereka. Dirancang sejak 2014, film ini baru diproduksi pada Februari 2020. Namun prosesnya terpaksa dihentikan akibat pandemi Covid19, dan baru dilanjutkan pada  Juli 2020. Berbeda dengan dua sekuel sebelumnya, di film penutup ini Legendary Entertainment tidak ikut sebagai produser, karena kontraknya yang berdurasi empat tahun sudah diakhiri oleh pihak Universal. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Angga (Rey Mbayang) menemukan cinta saat bertemu Ratih (Dinda Hauw) di masjid kampus. Angga adalah mahasiswa yang jarang salat tepat waktu. Sementara Ratih berasal dari keluarga relijius. Namun, karena karakter Angga menyenangkan, Ratih mencoba membuka hatinya. Ia pun memberikan syarat kepada Angga, bila ia ingin lanjut ke tahap yang lebih serius: Angga harus salat subuh tepat waktu. Di sisi lain, Arya, kakak tingkat Ratih, memiliki beberapa hal yang membuat Ratih kagum. Arya juga selalu salat subuh berjamaah, dan diam-diam memiliki perasaan khusus terhadap Ratih. Ratih pun berada di antara dua pilihan yang sulit.

Cinta Subuh yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Ali Farighi, diproduksi pada 2020. Film ini menampilkan para pemeran yang merupakan pasangan suami-istri di kehidupan nyata: Rey Mbayang - Dinda Hauw, Dimas Seto - Dhini Aminarti, dan Roger Danuarta - Cut Meyriska. Mereka pun sering tampil di film-film drama religi. Lembaga Sensor Film menggolongkan film ini untuk penonton usia 13+.

Walter Moreland (Liam Cunningham) menemukan harta karun di perairan Spanyol. Tapi seluruh temuannya disita pemerintah karena Walter tidak memiliki izin penggalian harta di Spanyol. Harta karun tersebut kemudian disimpan di Bank of Spain, yang disinyalir tidak bisa dibobol selama lebih dari 80 tahun. Walter pun mengumpulkan tim dengan pelbagai keahlian. Antara lain, Lorraine (Àstrid Bergès-Frisbey) sang penipu, Simon (Luis Tosar) ahli logistik, Klaus (Axel Stein) peretas komputer, dan James (Sam Riley), mitra lama Walter dalam perburuan harta karun. Walter juga membutuhkan kejeniusan Thom Jhonson (Freddie Highmore), seorang mahasiswa, untuk membantu mereka menembus brankas Bank of Spain.

The Way Down menawarkan ketegangan yang tiada habisnya, hingga akhir cerita. Banyak kegagalan dan kehancuran yang mampu memompa adrenalin penonton. Alur film ini bersifat progresif dan mudah diikuti. Kemampuan memanfaatkan momentum Piala Dunia 2010, yang kala itu dimenangkan Spanyol, merupakan plot utama aksi pembobolan bank itu. Plot twist di bagian akhir memungkinkan film ini bisa dibuat kelanjutannya. LSF mengklasifikasikan film ini untuk usia penonton 13 tahun ke atas.