RUMAH MASA DEPAN
Suatu hari, Sukri (Fedi Nuril), mengajak istrinya Surti (Laura Basuki) dan kedua anaknya untuk berlibur. Namun, rencana itu harus dibatalkan lantaran ayahnya Sukri meninggal. Mereka pun pulang ke kampung halaman di Sumedang, Jawa Barat. Setiba di kampung, Surti dan kedua anaknya, ternyata tidak mendapat sambutan yang baik dari ibu mertuanya, Bu Kokom (Widyawati). Setelah memutuskan kembali ke Jakarta, di tengah perjalanan pulang, mereka mendapat kabar sang ibu diperiksa pihak kepolisian. Selama menjalani pemeriksaan, itu Sukri pun memutuskan untuk menetap dan menemani sang ibu sampai kasusnya selesai. Sukri juga harus menjadi penengah antara ibu dan istrinya yang tidak akur.
Film yang ditulis dan disutradarai Danial Rifki, ini merupakan hasil adaptasi dari serial berjudul sama, yang pernah tayang di TVRI pada 1984, karya sutradara Ali Shahab. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film Rumah Masa Depan, ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (hes)
Director: Danial Rifki
Country: Indonesia
Country: Indonesia
Stars: Ciara Nadine Brosnan Fedi Nuril Laura Basuki Maisha Kanna Widyawati Yurike Prastika
PULANG TAK HARUS RUMAH
Jeihan (Alif Rafael), 13 tahun, berasal dari ibu kota. Suatu hari, oleh ibunya Inara (Michelle Amelia), ia dititipkan di rumah kakek, agar tidak kecanduan handphonenya. Kakek Abdul Rojak (Puang Sinar), berusaha membuat cucunya betah di kampungnya. Di kampung itu Jeihan bertemu seorang gadis bernama Uleng (Jelov Thalia Mattaru). Uleng senantiasa mengajak dan membimbing Jeihan untuk mengenal pelbagai hal di kampung itu. Tapi masalah muncul ketika Jeihan berkelahi dengan preman kampung.
Film Pulang Tak Harus Rumah, menanamkan nilai-nilai moral serta pendidikan karakter yang menghibur dan menginspirasi anak-anak. Terutama di tengah masalah kecanduan gadget yang semakin marak, sehingga anak-anak kurang berinteraksi sosial dan kehilangan waktu bermain. Film bagi kalangan siswa SD, SMP, dan SMA, ini oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton semua umur (SU) (hw).
Director: Rusmin Nuryadin
Country: Indonesia
Country: Indonesia
Stars: Iwan Coy) JAlif Rafael Karim Jelov Thalia Matarru Michelle Amelia Puang Sinar Sarifah Hana
NAPOLEON
Ribuan antiroyalis berkumpul di Place de La Revolution di Paris pada 1793. Mereka menyaksikan Ratu Prancis Marie Antoinette (Catherine Walker) divonis penggal dengan guillotine. Ratu dianggap berkhianat dan dinyatakan bersalah. Juga suaminya Raja Louis XVI. Setelah eksekusi mati, pemerintahan usai Revolusi Perancis pun mengalami kekosongan. Ssementara Napoleon Bonaparte (Joaquin Phoenix), berhasil menaklukkan wilayah Toulon, yang saat itu dikuasai Inggris. Napoleon meraih kemenangan dan mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal. Saat menghadiri perjamuan militer, Napoleon tertarik pada Josephine de Beauharnis (Vanessa Kirby), dan menikahinya.
Napoleon memiliki ambisi militer untuk menaklukkan wilayah terluar Eropa. Namun, saat memimpin pasukannya di Mesir, ia mendapat kabar bahwa Josephine selingkuh. Masalah rumah tangga itu mengganggu profesionalitas Napoleon. Karena menghentikan “Perang Pyramid,” ia pun dinilai membelot oleh sejumlah anggota komite. Karena berang, Napoleon pun memutuskan melakukan kudeta pada 1789. Ia pun berhasil meraih singgasana dan dinobatkan sebagai Kaisar Perancis pada 1804. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film karya sutradara terkemuka kelahiran Inggris, Sir Ridley Scot, ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (hes).
Director: Ridley Scott
Country: Amerika Serikat
Country: Amerika Serikat
Stars: Joaquin Phoenix Mark Bonnar Paul Rhys Rupert Everett Tahar Rahim Vanessa Kirby
NOT FRIENDS
Gara-gara bertengkar dengan pacarnya, Pae (Anthony Buisseret), siswa sekolah menengah atas, dipindahkan ke sekolah baru. Di sekolah ini Pae duduk sebangku dengan Joe (Pisitpol Ekaphongpisit), siswa yang walaupun dianggap bodoh, tetapi ramah, menyenangkan, dan populer. Pae dan Joe sangat akrab dan selalu menghabiskan waktu bersama untuk merancang banyak rencana. Namun, sebelum mimpi besar mereka terwujud, Joe meninggal karena kecelakaan. Beberapa hari kemudian, tanpa sengaja Pae menemukan karya Joe di eksternal hard disk milik Joe. Pae pun punya ide untuk mengubah cerita pendek Joe menjadi sebuah film pendek. Pae dibantu Bokeh (Thitiya Jirapornsilp) dan teman-temannya. Pae berupaya menonjolkan keceriaan masa-masa di sekolah yang penuh suka duka, persahabatan, percintaan, dan perjuangan meraih cita-cita.
Not Friends terpilih untuk mewakili film Thailand untuk Oscar 2024 kategori Best Internasional Feature Film. Walau di ajang itu tidak terpilih, itu membuktikan prestasi luar biasa sutradara Atta Hemwadee. Sebelum Not Friends, Atta Hemwadee telah menyutradarai film OMG! Oh My Girl (2022). Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film Not Friends, yang tayang di Indonesia mulai 24 Januari 2024, untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (pis)
Director: Atta Hemwadee
Country: Thailand
Country: Thailand
Stars: Anthony Buisseret Ingkarat Damrongsakkul Jirapat Siwakosit Kittiphong Dumavibhat Natticha Chantaravareelekha Panachanok Wattanavrangkul Pathaseth Kooncharoen Pisitpol Ekaphongpisit Poon Mitpakdee Tanakorn Tiyanont Thitiya Jirapornsilp Tipagorn Chaiprasit
SHINING FOR ONE THING
Shining For One Thing mengisahkan tentang Zhang Wansen (Qu Chuxiao) yang telah lama menyukai Lin Beixing (Zhang Jianing) tanpa syarat. Ia memendam cintanya hingga menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi. Namun, ketika akan menyatakan cintanya pada Lin, tiba-tiba terjadi kecelakaan konser. Zhang pun segera mengubah rencananya. Namun ajaibnya, Zhang Wansen yang tak berdaya justru kembali ke masa lalu. Yakni, ke musim panas sebelum tragedi tersebut terjadi, dan bertemu pujaan hatinya, Lin Beixing. Meskipun demikian, musim panas yang menggembirakan itu tampaknya tak sesederhana yang ia kira.
Shining For One Thing merupakan versi film dari serial berjudul sama, yang sudah tayang sejak Januari 2022 sebanyak 24 episode. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (ubai)
Director: Xiaoming Chen, Pan Zhang
Country: China
Country: China
SINGLE IN SEOUL
Film ini mengisahkan kehidupan pria lajang yang berbeda, antara Park Young Ho (Lee Dong-wook) dan Joo Hyun Jin (Lim Soo-jung). Park Young Ho, dosen sekaligus influencer berpengaruh, hidup serba teratur dan menikmati hidupannya sebagai pria lajang. Sedangkan, Joo Hyun Jin, editor terampil dan pemimpin redaksi yang ceroboh, membenci kesendiriannya. Pada suatu waktu, Young Ho menerima tawaran dari Joo Hyun Jin untuk menulis buku tentang gaya hidup seorang lajang dari sudut pandangnya sendiri.
Single In Seoul merupakan comeback atau film perdana Lee Dong-wook, sejak terakhir bermain dalam A Year-End Medley (2021). Film ini juga menjadi comeback bagi Lee Sang-yi, setelah tiga tahun lalu membintangi Hitman: Agent Jun (2020). Park Beom-su sendiri adalah sutradara terkenal berkat karyanya Genie (2010), dan Red Carpet (2014). Kisah romansa kehidupan lajang Single In Seoul yang dibalut komedi ringan, ini oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton usia usia 13 tahun ke atas. (adl)
Director: Park Beom-su
Country: Korea Selatan
Country: Korea Selatan
Stars: Esom Goo Si-Yeon Jang Hyun-sung Jonghoon Han Lee Dong-wook Lee Mi-do Lee Sang-yi Lim Soo-jung
THE HOLDOVERS
Paul Hunham (Paul Giamatti) adalah guru sejarah yang sangat kaku di Barton Academy, sebuah sekolah asrama swasta yang terkenal ketat dan disiplin di New England, AS. Hunham yang tak pandang bulu, memberikan nilai buruk pada salah seorang anak donatur yayasan sekolah tersebut. Sehingga, nama anak itu tidak tercantum dalam daftar tunggu untuk masuk ke kampus mentereng, Princeton University. Akibatnya, kepala sekolah asrama, Dr. Hardy Woodrip (Andrew Garman) murka. Ia menghukum Hunham untuk tetap mengajar di asrama saat libur natal tiba pada Desember 1970.
Di New England yang dingin, Hunham berhadapan dengan para murid 'holdover', yang bermasalah dan tidak tahu hendak pergi liburan ke mana: Angus Tully (Dominic Sessa), diwajibkan tetap tinggal di asrama selama libur natal dan tahun baru. Selain itu, Hunham juga harus berhadapan dengan Mary Lamb (Da'Vine Joy Randolph), kepala kafetaria yang terus dirundung duka, karena kehilangan anaknya yang gugur di Perang Vietnam. Film yang memenangi dua penghargaan Golden Globe Awards, dan lima nominasi 96th Academy Awards, termasuk Best Picture, serta tujuh nominasi di British Academy Film Awards, termasuk Best Film, ini oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (ari)
Director: Alexander Payne
Country: Amerika Serikat
Country: Amerika Serikat
Stars: Brady Hepner Carrie Preston Da'Vine Joy Randolph Dominic Sessa Paul Giamatti
TURNING RED
Turning Red mengisahkan Meilin Lee (pengisi suara Rosalie Chiang) atau biasa dipanggil Mei, gadis remaja 13 tahun yang penuh percaya diri, berprestasi, dan gaul. Mei punya geng pertemanan yang solid: Miriam (Ava Morse), Abby (Hyein Park), dan Priya (Maitreyi Ramakrishnan). Mei selalu patuh kepada orang tuanya. Ia selalu membantu menjaga dan merawat kuil milik leluhur keluarganya bersama dengan sang ibu, Ming Lee (Sandra Oh). Bersama teman-teman dan keluarganya hari-hari Mei selalu berwarna dan menyenangkan. Sampai pada suatu pagi kehidupan Mei yang semula baik-baik saja berubah. Setiap kali ia merasa marah dan panic, tubuhnya seketika menjadi panda merah raksasa.
Film Turning Red adalah film produksi Pixar pertama yang disutradarai seorang perempuan, yaitu Domee Shi. Inspirasi film ini berasal dari kisah hidup sang sutradara sendiri. Gedung sekolah dalam film animasi ini dibuat semirip mungkin dengan sekolahnya di daerah perkotaan Toronto, Kanada, pada masa itu. Sebelum menyutradarai film ini, Domee Shi pernah menyutradarai dan terlibat dalam beberapa produksi Pixar Animation Studios. Antara lain, Toy Story 4 (2019), Bao (2018), Incredibles 2 (2018), dan Inside Out (2015). Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film Turning Red untuk penonton usia Semua Umur (SU). (pis)
Director: Domee Shi
Country: Amerika
Country: Amerika
Stars: Ava Morse Finneas O'Connell Grayson Villanueva Hyein Park James Hong Jordan Fisher Lillian Lim Lori Tan Chinn Maitreyi Ramakrishnan Mia Tagano Orion Lee Rosalie Chiang Sandra Oh Sherry Cola Topher Ngo Tristan Allerick Chen Wai Ching Ho
MILLER’S GIRL
Cario Sweet (Jenna Ortega), siswi berusia 18 tahun, memiliki bakat menulis luar biasa. Petualangan penulisan kreatifnya dimulai ketika gurunya, Jonathan Miller (Martin Freeman), menugaskan proyek menulis, yang melibatkan mereka berdua dalam hubungan yang semakin kompleks. Saat kehidupan mereka saling terkait, Sweet dan Miller harus menghadapi sisi tergelap mereka, sambil berusaha mempertahankan tujuan masing-masing.
Jade Halley Bartlett, yang berperan ganda sebagai sutradara dan penulis film, ini menghadirkan narasi yang tidak hanya mengeksplorasi aspek kontroversial dari hubungan terlarang tersebut. Ia juga menyoroti konflik batin, dilema moral, dan konsekuensi psikologis dari hubungan seperti itu. Film ini ditayangkan perdana di Palm Springs Film Festival pada 11 Januari 2024. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (nub)
Director: Jade Halley Bartlett
Country: Amerika Serikat
Country: Amerika Serikat
Stars: Bashir Salahuddin Gideon Adlon Jenna Ortega Martin Freeman
MONTE CRISTO: THE LIVE MUSICAL
Monte Cristo: The Live Musical mengisahkan Edmond Dantes (Igor Balalaev) yang memiliki masa depan cerah, namun Edmond dituduh melakukan pengkhianatan hingga ia dipenjarakan di Chateau d'If. Setelah 20 tahun, Edmond melarikan diri untuk memperoleh kekayaan dan kembali sebagai Pangeran Monte Cristo, serta memulai usahanya untuk membalas dendam.
Monte Cristo: The Live Musical merupakan pertunjukan yang menandai peringatan 10 tahun pentas Monte Cristo. Disajikan di panggung dengan teater besar, Monte Cristo: The Live Musical, yang diadaptasi dari novel karya pujangga Perancis Alexandre Dumas, ini dinobatkan sebagai produksi terbaik, karena dilakukan oleh tim pembuatan film musikal internasional sebagaimana Cirque du Soleil dan The Nutcracker, dengan sound designer dari Korea Selatan. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film opera Monte Cristo: The Live Musical, yang dibuat dengan 148K Cinematic Cameras di atas panggung, ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (pis)
Director: Dongwon Lee
Country: Korea Selatan, Rusia
Country: Korea Selatan, Rusia
Stars: Alexander Marakulin Alexander Postolenko Andrey Alexandrin Dmitri Ermak Igor Balalaev Valeriya Lanskaya
IMMERSION
Tomohiko Kataoka (Nishihata Daigo), seorang ahli ilmu saraf, memutuskan pindah ke sebuah pulau terpencil. Di sana, ia bergabung dengan tim peneliti bernama Shinsekai yang mengeksplorasi hubungan antara teknologi realitas virtual (VR) dan ilmu saraf. Namun, akibat kesalahan pembuatan VR oleh tim tersebut, tercipta sosok perempuan misterius berbaju merah, yang kemunculannya membawa kematian bagi anggota tim. Perempuan misterius itu pun menghantui perusahaan teknologi VR. Tomohiko Kataoka beserta timnya kemudian berusaha memecahkan misteri di balik sosok tersebut.
Sutradara Takashi Shimizu dikenal berkat sejumlah film horornya yang sukses. Antara lain, franchise Ju-On: The Grudge, Resident Evil: Vendetta, Suicide Forest Village, dan Ox-Head Village. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan Immersion untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (zul)
Director: Takashi Shimizu
Country: Jepang
Country: Jepang
Stars: Ami Touma Atomu Mizuishi Ayumi Ito Daigo Nishihata Kirara Inori Mizuki Yamamoto Noa Kawazoe Rina Ikoma Taeko Yoshida Rinka Otani Takashi Sasano Takeshi Nadagi Yasumasa Oba Yuta Hiraoka
INDONESIA DARI TIMUR
Edu (ibnu Jamil), pilot senior yang melayani rute-rute perintis di Papua, mendapatkan tugas khusus dari Simon (Donny), pemilik perusahaan penerbangan itu. Edu dijanjikan akan memimpin anak perusahaan Simon, bila ia mampu mendirikan klub sepak bola remaja yang akan mereka sponsori, dengan merekrut bakat-bakat muda Papua. Edu lalu menemui John (Ari Sihasale), pelatih yang baru memenangi medali emas, di ajang sepak bola Nasional. John menanggapi rencana Edu dengan pesimistis, karena timnya sudah tercerai berai dan kembali ke kehidupan mereka masing-masing. Edu sadar bahwa pesimisme itu adalah tantangan terbesar yang harus dihadapinya.
Film ini terinspirasi dari tim sepak bola putri dan putra Papua yang mencetak kemenangan di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Ari Sihasale adalah salah satu sineas Tanah Air yang cukup sering menggarap film tentang kehidupan di Indonesia bagian Timur. Antara lain, Denias, Senandung di Atas Awan (2006), Di Timur Matahari (2012), dan Rumah Merah Putih (2019). Film Indonesia dari Timur, yang juga menggambarkan keindahan panorama Papua, oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton semua umur (SU). (hw)
Director: Ari Sihasale
Country: Indonesia
Country: Indonesia
Stars: Ari Sihasale Dinda Ghania Donny Alamsyah Ibnu Jamil Marcelino Lefrandt