TUMBAL HITAM: DARAH ANAK MELIK 17+
Tumbal Hitam: Darah Anak Melik menceritakan pasangan suami istri yang hidup di bawah garis kemiskinan. Ketika sang istri hamil tua dan banyak kebutuhan, mereka ingin cepat kaya melalui jalan pintas. Mereka mendatangi seorang dukun yang menjanjikan kekayaan dengan syarat menumbalkan anak melik setiap sepuluh tahun. Tumbal pertama yang mereka persembahkan adalah keponakan mereka yang melik. Dalam tradisi Bali, anak melik adalah anak langka yang memiliki kemampuan khusus seperti anak indigo: bisa berkomunikasi dengan roh halus atau mimpi bertemu barong dan rangda, dan berumur pendek.
Setelah kaya dan bahagia, putra kandung pasangan itu juga ternyata anak melik. Mereka tentu tidak rela menumbalkan putra kesayangannya. Akhirnya mereka mengajak anak-anak jalanan ke villa mereka, berharap di antara mereka ada yang melik untuk dijadikan tumbal pesugihan. Diangkat dari kisah legenda lokal Bali, film yang skenarionya ditulis dan disutradarai Mimi Jegon ini diperankan oleh para pemain asal Bali, antara lain, Astrid Ular, Dodok Tatik, Abee Bharata, Galuh Bilen, dan Rino Mangunsaputro. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas.