Tokyo MER, tim medis darurat kota Tokyo, yang menggunakan mobil Unit Gawat Darurat (UGD), bekerja sesuai panggilan darurat kecelakaan dan bencana alam. Tim medis itu siap melakukan operasi mendadak di dalam mobil jika diperlukan. Suatu hari Tokyo MER yang dipimpin dokter Kitami (Ryohei Suzuki), mendapatkan panggilan untuk menyelamatkan 193 korban tersisa, di sebuah gedung tujuh puluh lantai bernama Landmark Tower. Karena ledakan terus terjadi, dan api semakin mendekat, jumlah korban luka pun terus bertambah. Karena helikopter penyelamat tidak dapat mendekati lokasi peristiwa, datanglah tim medis Yokohama MER, yang merupakan saingan dari Tokyo MER. Drama persaingan pun terjadi di tengah proses penyelamatan.

Tokyo MER versi film ini mengikuti jejak kesuksesan serial yang tayang di saluran televisi Jepang Tokyo Broadcasting System (TBS) pada September 2021. Saat itu, serial Tokyo MER tayang sebanyak 11 episode. Film yang berjudul asli Gekijoban Tokyo MER: Hashiru Kinkyuukyuumeishitsu ini sudah tayang di Jepang pada April 2023, dan Lembaga Sensor Film RI mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (atw)

Ibu Prani (Sha Ine Febriyanti), seorang guru BK, di-bully setelah rekaman video yang menampilkannya berselisih dengan seorang pengunjung pasar yang menyerobot antrean, viral di media sosial. Beragam komentar negatif dan hujatan yang dilayangkan netizen ke arah Bu Prani intinya menganggap kelakuannya  tidak mencerminkan sikap seorang guru. Dampak dari peristiwa itu tak hanya mengakibatkan Bu Prani terancam kehilangan pekerjaan, tetapi kedua anaknya, Tita (Prilly Latuconsina) dan Muklas (Angga Yunanda), juga ikut dirundung di media sosial. Keluarga itu pun melakukan pelbagai upaya untuk mengatasi masalah tersebut.

Budi Pekerti (Andragogy) yang rilis di Indonesia pada 2 November 2023, ini pertama kali ditayangkan di Festival Film Internasional Toronto ke-48 pada 9 September 2023. Film ini juga masuk  official selection di SXSW Sydney 2023 Screen Festival  pada 15—22 Oktober 2023 di Sydney, Australia. Pada ajang Festival Film Indonesia 2023, karya pemenang film pendek terbaik Prenjak di Festival Film Cannes 2016, ini memborong 17 nominasi, dari total 22 kategori, termasuk untuk Film Terbaik dan Sutradara Terbaik. Karya fenomenal sutradara dan penulis skenario Raphael Wregas Bhanuteja (31 tahun) ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (ayu)

Dillion (Matt Passmore) seorang polisi dan istrinya Brenner (Ellen Hollman), berkemah di hutan di daerah Alabama. Mereka ingin memulihkan diri akibat musibah yang mereka alami sebelumnya. Namun tanpa sengaja mereka bertemu kelompok kartel narkoba yang menyimpan senjata api ilegal. Kartel tersebut dipimpin seorang perempuan bertangan besi, yang biasa dipanggil dengan Mama (Geraldine Singer).

Brenner dan Dillion ditemukan dan ditangkap oleh anak buah Mama bernama, Butch (Gary Kasper). Dia menembak pasangan suami istri itu dan membuang tubuh mereka ke jurang. Ternyata Brenner selamat. Ia bertekad untuk membalas dendam atas kematian suaminya. Lembaga Sensor Film mengkalsifikasikan film drama komedi ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas (luk).

Diadaptasi dari kisah nyata, Road to Boston mengisahkan perjuangan atlet maraton Korea bernama Suh Yun-bok (Si-wan Yim). Ia memenangi Boston International Marathon ke-51, pada 1947, setelah Perang Dunia II usai. Lomba itu merupakan kesempatan besar bagi Yun-bok Suh untuk mengharumkan nama Korea Selatan di mata dunia. Ia berlatih keras di bawah pengawasan Kee-Jung Son (Ha Jung-woo) dan asistennya, Nam Seung-ryong (Sung-woo Bae).

Tayang di Indonesia mulai Rabu, 4 Oktober 2023, film ini sudah tayang di Korea Selatan pada 27 September 2023. Sutradara Kang Je Gyu sebelumnya telah sukses menggarap sejumlah film, antara lain, Bad Guys Always Die (2015), Salut D'Amour (2015), Awaiting (2014), My Way (2011), Taegukgi (2004), Shiri (1999), dan Legend of Gingko 2 (1996). Lembaga Sensor Film mengklasfikasikan film Road To Boston untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (pis)

Seorang pemuda bernama Chen Shuo (Wang Yibo), bercita-cita menjadi penari jalanan profesional. Ia pun berlatih setiap hari sehabis bekerja. Ia juga berusaha bergabung dengan tim penari jalanan E-Mark yang dilatih Ding Lei (Huang Bo). Namun, Ding Lei masih meragukan kemampuan menari Chen Shuo. Toh, Ding Lei lalu mengajak Chen Shuo untuk menggantikan salah seorang anggotanya yang keluar. Syaratnya, Chen Shuo harus bekerja keras untuk meningkatkan kemampuan menarinya.

Bergabungnya Chen Shuo menimbulkan konflik dengan Kevin (Xiao Xiang). Ia meminta Chen Shuo dikeluarkan dari tim, dengan imbalan uang banyak, dan Ding Lei dijanjikan menjadi pelatih nasional. Penolakan Kevin terhadap Chen Shui itu ternyata karena Kevin ingin memenangi kompetisi penari jalanan. Lembaga Sensor Film mengkalsifikasikan film drama, komedi ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (luk)