Berlatar pada 1969 di New York, Indiana Jones yang sibuk dengan profesinya sebagai profesor arkeologi di salah satu Universitas di New York, harus kembali berpetualang bersama Helena dan Sallah. Ia mengetahui pemerintah AS sedang berusaha merekrut ilmuwan mantan Nazi untuk membantu mereka mengalahkan Uni Soviet dalam suatu misi besar. Jones yang merasa gelisah dan terus curiga dengan tim berisikan mantan Nazi itu pun mulai bertualang menyelidikinya. Ia yakin tim tersebut punya niat buruk terhadap AS.

Film ini merupakan film kelima aktor legendaris Harrison Ford sejak ia berperan sebagai Indiana Jones dalam Raiders of the Lost Ark (1981) karya sutradara Steven Spielberg dan George Lucas sebagai produser. Ford pernah memenangkan penghargaan Academy of Science Fiction, Fantasy, & Horror Films, Amerika Serikat pada 1982 sebagai Best Actor. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (tw)

Barry Allen/Flash (Ezra Miller), penyidik forensik dari kepolisian Central City, mampu berlari secepat kilat, melintasi waktu, dan memasuki dimensi lain. Ia ingin menggunakan kekuatan supernya untuk mengubah sejarah. Ia ingin mencegah kematian Ibunya Nora Allen (Maribel Verdu), yang diduga dibunuh oleh ayahnya Henry Allen (Ron Livingston), saat Barry masih remaja. Namun, di tengah perjalanan, ia menabrak garis waktu lain, hingga ia terpental ke masa ketika Jenderal Zod (Michael Shannon) masih berkuasa. Zod dan pasukannya berambisi menghidupkan kembali planet kripton, yang akan mengakibatkan musnahnya umat manusia.

Flash yang sempat bertemu dengan dirinya saat remaja, serta dengan kedua orang tuanya yang masih hidup, kemudian meminta bantuan para pahlawan super lain. Bersama Batman (Michael Keaton), ia berhasil membebaskan Supergirl (Sasha Calle), pahlawan super dari planet Krypton. Lalu, mereka bertiga berupaya melawan pasukan Jenderal Zod. Toh, upaya Flash untuk mengubah sejarah, ternyata mengakibatkan munculnya pelbagai hal tak terduga. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (ari)

Seorang pencuri bernama Edgin the Bard (Chris Pine), dan anggota komplotannya antara lain Holga the Barbarian (Michelle Rodriguez), Simon the Sorcerer (Justice Smith),  Forge Fitzwilliam the Rogue (Hugh Grant), Doric, a tiefling Druid (Sophia Lillis), dan Xenk the Paladin (Regé-Jean), berupaya mencuri relik berharga. Aksi pencurian penuh rintangan itu dimaksudkan untuk membantu seseorang. Sayangnya, yang mereka bantu adalah orang yang salah. Dan, mereka pun mencuri benda yang salah. Akibatnya, nama mereka menjadi sorotan. Karena aksi tersebut merupakan kejahatan terbesar sepanjang sejarah dunia.

Aksi dari penyihir merah mampu menciptakan pasukan mayat hidup, dan menghancurkan benda-benda di sekitarnya. Pelbagai jenis naga ditampilkan dalam film ini baik sebagai musuh maupun penghalang mereka. Film Dungeons & Dragons: Honor Among Thieves ini merupakan adaptasi dari game terkemuka dengan nama yang sama. Film ini mengandung sejumlah adegan menghibur dan sarat dengan nilai-nilai kehidupan. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton semua umur SU. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai usia. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai usia.

              Nathan (Tom Holland) seorang bartender dan juga pencopet, menerima misi dari Sully (Mark Wahlberg) untuk bekerja sama mencari harta karun yang disembunyikan kru Magellan. Sebelumnya, Sully pernah bekerja sama dengan Sam (Rudy Pankow), kakak kandung Nathan, yang menghilang saat membantunya mencuri buku harian Juan Sebastian Elcano. Proses pencarian harta karun tersebut tidak berjalan lancar karena mereka harus memecahkan misteri yang membawa mereka hingga ke Barcelona. Seiring dengan misi tersebut Nathan juga menemukan fakta-fakta yang berhubungan dengan keluarganya.

Uncharted merupakan film yang diadaptasi dari permainan konsol Playstation 3 Uncharted : Drake’s Fortune (2007) dan Uncharted : The Last Legacy (2017). LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas oleh LSF. (cha)

Film Doctor Strange in the Multiverse of Madness masih berhubungan dengan Spider-Man: No Way Home. Di film Spider-Man itu, Doctor Strange tidak sengaja membuka gerbang multiverse, karena salah merapalkan mantera ketika Peter Parker (Spider-Man) meminta bantuannya untuk menghapus ingatan semua orang tentang dirinya sebagai manusia laba-laba. Akibatnya, gerbang multiverse terbuka lebar yang menyebabkan kekacauan di mana-mana. Mantra itu tak hanya berhasil memulangkan musuh-musuh Spider-Man ke semesta masing-masing, tapi juga memanggil banyak tokoh baru yang bisa jadi kawan maupun lawan. Ia pun harus mempertanggungjawabkan tindakannya itu dan berkonflik dengan multiverse yang lebih luas. Film dibuka dengan monolog Doctor Strange, yang terganggu oleh mimpi yang sama setiap malam, setelah kejadian di Spider-Man: No Way Home. Kekacauan di multiverse itu membawa banyak masalah baru, sampai Doctor Strange meminta bantuan Wanda Maximoff alias Scarlet Witch dan Wong.  

Ini adalah film ke-28 dari Marvel Cinematic Universe (MCU), yang berfokus pada topik multisemesta dan kekacauan yang dibawanya. Film ini digarap Sam Raimi, sutradara yang pernah menyutradarai trilogi Spider-Man. Sementara penulisnya, Michael Waldron dan Jade Halley Bartlett pernah menggarap serial Loki. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.