Film ini menceritakan tentang bagaimana para penumpang pesawat yang jatuh di Samudra Pasifik bisa bertahan hidup di bawah laut. Cerita dimulai dengan adegan dramatis. Sebuah pesawat penumpang yang sedang terbang sebelum badai, kemudian mengalami turbulensi hebat dan akhirnya jatuh ke laut. Penumpang yang selamat, harus menghadapi situasi yang tak terbayangkan sebelumnya. Pusat cerita berfokus pada Ava (Phyllis Logan), seorang perempuan yang kuat dan tegar, yang tengah dalam perjalanan untuk menemui anaknya yang sedang sakit, bersama suami dan cucunya yang masih kecil.

No Way Up tidak hanya menggambarkan perjuangan fisik para penumpang, tetapi juga perjuangan mental dan emosional mereka dalam menghadapi kesulitan untuk bisa naik ke permukaan laut. Mengeksplorasi dinamika pelbagai karakter dengan latar belakang berbeda, hingga menciptakan drama dan interaksi yang kompleks. Setiap karakter membawa cerita unik mereka sendiri, yang memperkaya narasi keseluruhan. Salah satu momen paling menegangkan adalah ketika mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat bertahan lama di pesawat yang tenggelam, karena kehabisan oksigen. Keputusasaan itu memaksa mereka untuk mencari solusi kreatif dan berani, agar bisa keluar dari bangkai pesawat, sebelum oksigen habis. Film ini membawa penonton ke dalam kisah perjuangan mereka untuk bertahan hidup, di tengah kondisi yang ekstrem. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (dkp)

Sutan (Rangga Nattra) dan Rara (Carmela Vander Kruk) baru saja menikah. Mereka mewarisi perkebunan teh dari ayahnya, William Saunder (Willlem Bevers), di Jawa Tengah. Akibatnya, Ayu (Wulan Guritno), ibunya (istri William Saunder) cemburu terhadap anaknya. Segala cara dilakukan Ayu untuk menyingkirkan Rara, termasuk menjalin hubungan terlarang dengan Sutan, yang kemudian diketahui Rara. Rara pun tega membunuh Ayu dan memutilasi tubuhnya. Akibatnya, Rara mengalami kejadian mistis serta mimpi buruk hampir setiap malam. Khawatir atas kejadian yang menimpa Rara, Sutan meminta bantuan Yusof (Fattah Amin), temannya, yang dikenal sebagai “orang pintar” di daerahnya.

Film Trinil disutradarai Hanung Bramantyo, yang telah banyak membuat film box office. Antara lain Miracle In Cell No. 7 (2022), Ayat-Ayat Cinta (2007), Surga Yang Tak Dirindukan (2015), dan Kartini (2017). Film ini diadaptasi dari sandiwara radio era 1980-an dengan judul sama. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah memilih film sesuai klasifikasi usia. (rio)

Seorang pemuda bernama Ali Topan (Jefri Nichol), sehari-harinya menghabiskan waktu di jalan, tepatnya di Warung Seni di kawasan pertokoan Blok M. Di Warung Seni asuhan Opung Brotpang (Ari Sihasale) dan kawanan gengnya, itu mereka kerap menggelar konser musik. Suatu ketika, Ali Topan bertemu dengan Anna Karenina (Lutesha) di kawasan Blok M. Keduanya saling jatuh cinta. Namun cinta mereka ditentang keras pihak keluarga Anna. Merasa kecewa, keduanya memutuskan pergi bertualang berdua menyusuri beberapa kota di pulau Jawa. Di tengah perjalanan, beberapa orang utusan Ayahnya Anna, dan Boy (Axel Matthew Thomas) yang jatuh cinta pada Anna, melacak keberadaan Anna dan memaksanya kembali ke Jakarta.

Film Ali Topan merupakan remake dari film berjudul sama, namun diadaptasi bebas dari novel laris Ali Topan Anak Jalanan karya Teguh Esha, yang populer pada era 1970-an. Meski tayang di bioskop Indonesia mulai 14 Februari 2024, namun film Ali Topan telah melakukan world premiere (tayang perdana) di Busan International Film Festival (BIFF) 2023, pada program A Window on Asian Cinema. Film Ali Topan juga berkompetisi di program Indonesian Screen Award di Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2023. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (pis)

Film yang diangkat dari urban legend di Universitas Taiwan yang sangat angker, ini berawal dari arsitek yang mengacaukan desain “Bagua” sebagai penangkal keburukan di sebuah universitas yang tengah dibangun. Ternyata, itu menjadi sumber dari entitas supranatural. Bertahun-tahun kemudian, sekelompok anak muda menguji permainan horor Augmented Reality yang dibuat dengan mengusung ritual yang menakutkan. Ting (Wang Yu-Xuan), yang menjadi penguji permainan AR, menemukan pelbagai tantangan dan misteri yang ingin ia pecahkan. Mereka juga bertemu dengan seorang satpam universitas, Te-Chuan (JC Lin), yang memiliki rahasia yang berhubungan dengan entitas supranatural yang menyerang mereka.

Mengusung legenda urban dan permainan Augmented Reality, The Bridge Curse 2: Ritual menawarkan hal baru dari film horor. Film ini merupakan sekuel dari film The Bridge Curse (2020) yang juga disutradarai Lester Hsi. Selain film, terdapat gim The Bridge Curse yang diadaptasi dari filmnya. Film yang mengandung adegan kekerasan, ini oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (anq)

Seorang ibu bernama Beth (Caren Pistorius), dan anaknya Helena (Daisy Ridley), tinggal di sebuah rumah di tengah hutan, bersama ayahnya Jacob (Ben Mendelsohn). Jacob, penjahat yang terkenal kejam, mengajari Helena cara berburu dan survive di tengah hutan. Helena kecil (Brooklynn Prince) sendiri, saat itu belum tahu siapa sesungguhnya sang ayah yang tampaknya sangat menyayangi keluarga itu. Beth sendiri, dulu diculik ke tengah hutan.

Sadar akan bahaya yang mengintai, ibu dan anak itu pun berupaya keluar dari hutan belantara, dengan bekal kemampuan bertahan hidup yang pernah diajarkan Jacob, sebelum ia dipenjarakan. Film yang memiliki nilai moral dan edukasi untuk bertahan hidup ini oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton usia 13 Tahun ke atas. (air)