Paul Atreides (Timothée Chalamet), pewaris dari House of Atreides, melanjutkan perjalanannya untuk memenuhi nubuat terkait keluarganya dan Planet Dune. Paul mendapatkan kepercayaan dari kelompok The Fremen, setelah ia memenangi duel melawan Jamis (Babs Olusanmokun). Ia pun mengikuti kebudayaan The Fremen dan melakukan latihan keras untuk menggali kekuatan dalam dirinya. Paul kemudian memimpin pemberontakan terhadap House of Harkonnen dan Emperor Shaddam IV (Christopher Walken) yang jahat. Paul didorong oleh ajaran Ibunya, Jessica (Rebecca Ferguson) dalam membimbing The Fremen, menuju masa depan untuk meraih kembali kebebasan serta kekuasaan atas sumber daya planet yang paling berharga, yaitu rempah-rempah.

Film ini semula direncanakan rilis pada 20 Oktober 2023, tetapi ditunda hingga 17 November 2023. Akhirnya rilis ditunda kembali hingga Maret 2024, akibat aksi mogok kerja para insan film Hollywood, dari Mei hingga November 2023. Aksi tersebut dilakukan karena kurangnya kompensasi yang mereka terima dari para penyelenggara layanan streaming, serta perkembangan artificial intelligence, yang mengancam pekerjaan para penulis naskah serta aktor. Sekuel dari film Dune (2021), ini menghabiskan budget US$ 122 juta, lebih rendah dari film pertamanya yang US$ 165 juta. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.(nwo)

Libby (Givina Lukita) harus berpura-pura jadi anak cheerleader, karena ibu Libby (Ria Finola) dulunya punya obsesi menjadi cheerleader. Di sekolah, Libby masuk tim basket dan sedang fokus latihan mengikuti kompetisi basket mewakili sekolahnya. Libby bertemu Rama (Harris Vrizaa), senior sekolahnya yang berhenti bermain basket karena kondisi kesehatannya. Libby juga dibantu Abi (Dikta Wicaksono), anak dari sahabat ibunya yang selalu ada untuk Libby.

Dealova 2 merupakan sekuel dari film dengan judul yang sama, Dealova (2005). Rizky Hanggono terlibat dalam kedua film tersebut. Sebelumnya, ia berperan sebagai kakak dari pemeran utama, Karra yang diperankan oleh Jessica Iskandar. Film cerita remaja SMA yang dibumbui kisah cinta segitiga, ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (cha)

Film ini mengisahkan perjalanan hidup dan karir Bob Marley (Kingsley Ben-Adir), musisi hebat dari Kingston, Jamaika. Marley, yang sering menggaungkan tentang perdamaian dan cinta, melalui musik reggae-nya telah memikat hati seluruh dunia, dan menyatukan orang-orang dari pelbagai latar belakang. Namun, di balik keinginannya untuk menciptakan perdamaian, selalu saja ada yang tidak menyukainya. Bob Marley dan manajernya ditembak ketika sedang tur ke negara lain.

Bob Marley merasa bahwa ia dan keluarganya harus pindah ke Amerika Serikat demi kesuksesannya sebagai musisi, dan membuat rekaman di Inggris. Produser Inggris Chris Blackwell (James Norton) yang menyukainya, merekam sekaligus menyelenggarakan tur keliling dunia. Rita Marley (Lashana Lynch) istri Bob Marley, juga tampil sebagai pengiring vokal, bersama band mereka yang dinamai “Bob Marley and The Wailers.” Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (irf)

Petualangan Baby Shark (pengisi suara Kimiko Glenn) bersama sahabatnya William (Luke Youngblood) di lautan, tempat mereka tinggal, harus berakhir karena keluarga Baby Shark pindah ke kota besar. Ibu Baby Shark (Natasha Rothwell) mendapatkan pekerjaan baru di tempat penyanyi ambisius Stariana (Ashley Tisdale). Ruapanya, Stariana berniat mencuri tanda bintang di wajah Baby Shark, yang merupakan tanda bagi sosok paling terkenal di dunia laut. Baby Shark pun berupaya mencegah perbuatan Stariana, yang dengan segala cara ingin menguasai lagu, dan hati seluruh warga laut, berkat kekuatan sihir batu merahnya. Baby Shark juga harus menemukan kembali sahabatnya William, yang diculik Stariana.

Film animasi musikal ini menggambarkan lika-liku persahabatan anak yang pasang surut, dengan petualangan sangat menarik. Grup band Korea Enhypen juga tampil menyanyikan lagu “Keep Swimmin Through” yang menjadi soundtrack. Mereka berperan menjadi grup ikan beluga yang merupakan band K-pop terkenal di seluruh lautan. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film anime Korea Selatan ini untuk penonton usia Semua Umur. (jat)

Pororo Popstar Adventure mengisahkan Pororo (pengisi suara Lee Sun) dan teman-temannya: Loopy (Hong So-young), Patty (Jung Mi-sook), Crong (Imiza), Eddy (Ham Su Jung), Poby (Kim Hwan-jin), dan Harry (Kim Seo-yeong). Mereka bertualang melintasi galaksi untuk mengikuti ajang kompetisi musik terkenal di planet Parangdol. Dengan semangat dan kecintaan mereka terhadap musik, Pororo dan teman-temannya bernyanyi riang gembira di atas panggung yang megah dengan ribuan penonton dari pelbagai planet. Di tengah proses perjuangan Pororo dan teman-temannya, ada tokoh jahat yang tidak menyukai popularitas Pororo. Ia mengatur strategi agar Pororo dan teman-temannya kalah. Pororo dan teman-temannya pun berjuang lebih keras lagi untuk memenangkan kejuaraan musik tersebut.

Pororo merupakan animasi dari Korea Selatan dan sudah tayang di pelbagai negara. Pororo sangat disukai karena mengajarkan anak-anak berperilaku baik. Tokoh utama Pororo memiliki sifat penyayang, baik, dan selalu ingin tahu, walau kadang sedikit usil. Banyak pembelajaran yang bisa dipetik. Misalnya, bagaimana menjadi sahabat yang baik, jujur, dan saling membantu. Film animasi yang menggabungkan humor, aksi, dan pesan moral positif dengan sejumlah lagu, ini oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton usia Semua Umur (SU). (pis)

Herlina (Safira Ratu Sofya), adalah santriwati di pondok pesantren. Ia mengalami perundungan dari santriwati lainnya. Tidak hanya secara verbal, tapi juga fisik: dipukul, didorong, disetrika. Karena hidupnya semakin tertekan, ia pun memutuskan untuk kabur dari pondok. Nahasnya, Herlina tertabrak mobil. Ia lalu kembali ke pondok dan kehadirannya meneror para santri.

Film Munkar produksi MD Pictures dan Pichouse Film, ini disutradarai Anggy Umbara dengan skenario Evelyn Afnilia. Film horor yang mengangkat isu urban legend di lingkungan pondok pesantren Lamongan dan Jombang, ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (ird)

Suatu hari, Sukri (Fedi Nuril), mengajak istrinya Surti (Laura Basuki) dan kedua anaknya untuk berlibur. Namun, rencana itu harus dibatalkan lantaran ayahnya Sukri meninggal. Mereka pun pulang ke kampung halaman di Sumedang, Jawa Barat. Setiba di kampung, Surti dan kedua anaknya, ternyata tidak mendapat sambutan yang baik dari ibu mertuanya, Bu Kokom (Widyawati). Setelah memutuskan kembali ke Jakarta, di tengah perjalanan pulang, mereka mendapat kabar sang ibu diperiksa pihak kepolisian. Selama menjalani pemeriksaan, itu Sukri pun memutuskan untuk menetap dan menemani sang ibu sampai kasusnya selesai. Sukri juga harus menjadi penengah antara ibu dan istrinya yang tidak akur.

Film yang ditulis dan disutradarai Danial Rifki, ini merupakan hasil adaptasi dari serial berjudul sama, yang pernah tayang di TVRI pada 1984, karya sutradara Ali Shahab. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film Rumah Masa Depan, ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (hes)

Jeihan (Alif Rafael), 13 tahun, berasal dari ibu kota. Suatu hari, oleh ibunya Inara (Michelle Amelia), ia dititipkan di rumah kakek, agar tidak kecanduan handphonenya. Kakek Abdul Rojak (Puang Sinar), berusaha membuat cucunya betah di kampungnya. Di kampung itu Jeihan bertemu seorang gadis bernama Uleng (Jelov Thalia Mattaru). Uleng senantiasa mengajak dan membimbing Jeihan untuk mengenal pelbagai hal di kampung itu. Tapi masalah muncul ketika Jeihan berkelahi dengan preman kampung.

Film Pulang Tak Harus Rumah, menanamkan nilai-nilai moral serta pendidikan karakter yang menghibur dan menginspirasi anak-anak. Terutama di tengah masalah kecanduan gadget yang semakin marak, sehingga anak-anak kurang berinteraksi sosial dan kehilangan waktu bermain. Film bagi kalangan siswa SD, SMP, dan SMA, ini oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton semua umur (SU) (hw).

Ribuan antiroyalis berkumpul di Place de La Revolution di Paris pada 1793. Mereka menyaksikan Ratu Prancis Marie Antoinette (Catherine Walker) divonis penggal dengan guillotine. Ratu dianggap berkhianat dan dinyatakan bersalah. Juga suaminya Raja Louis XVI. Setelah eksekusi mati, pemerintahan usai Revolusi Perancis pun mengalami kekosongan. Ssementara Napoleon Bonaparte (Joaquin Phoenix), berhasil menaklukkan wilayah Toulon, yang saat itu dikuasai Inggris. Napoleon meraih kemenangan dan mendapat kenaikan pangkat menjadi Brigadir Jenderal. Saat menghadiri perjamuan militer, Napoleon tertarik pada Josephine de Beauharnis (Vanessa Kirby), dan menikahinya.

Napoleon memiliki ambisi militer untuk menaklukkan wilayah terluar Eropa. Namun, saat memimpin pasukannya di Mesir, ia mendapat kabar bahwa Josephine selingkuh. Masalah rumah tangga itu mengganggu profesionalitas Napoleon. Karena menghentikan “Perang Pyramid,” ia pun dinilai membelot oleh sejumlah anggota komite. Karena berang, Napoleon pun memutuskan melakukan kudeta pada 1789. Ia pun berhasil meraih singgasana dan dinobatkan sebagai Kaisar Perancis pada 1804. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film karya sutradara terkemuka kelahiran Inggris, Sir Ridley Scot, ini untuk penonton usia  17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia. (hes).

Gara-gara bertengkar dengan pacarnya, Pae (Anthony Buisseret), siswa sekolah menengah atas, dipindahkan ke sekolah baru. Di sekolah ini Pae duduk sebangku dengan Joe (Pisitpol Ekaphongpisit), siswa yang walaupun dianggap bodoh, tetapi ramah, menyenangkan, dan populer. Pae dan Joe sangat akrab dan selalu menghabiskan waktu bersama untuk merancang banyak rencana. Namun, sebelum mimpi besar mereka terwujud, Joe meninggal karena kecelakaan. Beberapa hari kemudian, tanpa sengaja Pae menemukan karya Joe di eksternal hard disk milik Joe. Pae pun punya ide untuk mengubah cerita pendek Joe menjadi sebuah film pendek. Pae dibantu Bokeh (Thitiya Jirapornsilp) dan teman-temannya. Pae berupaya menonjolkan keceriaan masa-masa di sekolah yang penuh suka duka, persahabatan, percintaan, dan perjuangan meraih cita-cita.

Not Friends terpilih untuk mewakili film Thailand untuk Oscar 2024 kategori Best Internasional Feature Film. Walau di ajang itu tidak terpilih, itu membuktikan prestasi luar biasa sutradara Atta Hemwadee. Sebelum Not Friends, Atta Hemwadee telah menyutradarai film OMG! Oh My Girl (2022). Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film Not Friends, yang tayang di Indonesia mulai 24 Januari 2024, untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (pis)

Shining For One Thing mengisahkan tentang Zhang Wansen (Qu Chuxiao) yang telah lama menyukai Lin Beixing (Zhang Jianing) tanpa syarat. Ia memendam cintanya hingga menyelesaikan ujian masuk perguruan tinggi. Namun, ketika akan menyatakan cintanya pada Lin, tiba-tiba terjadi kecelakaan konser. Zhang pun segera mengubah rencananya. Namun ajaibnya, Zhang Wansen yang tak berdaya justru kembali ke masa lalu. Yakni, ke musim panas sebelum tragedi tersebut terjadi, dan bertemu pujaan hatinya, Lin Beixing. Meskipun demikian, musim panas yang menggembirakan itu tampaknya tak sesederhana yang ia kira.

Shining For One Thing merupakan versi film dari serial berjudul sama, yang sudah tayang sejak Januari 2022 sebanyak 24 episode. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (ubai)

Film ini mengisahkan kehidupan pria lajang yang berbeda, antara Park Young Ho (Lee Dong-wook) dan Joo Hyun Jin (Lim Soo-jung). Park Young Ho, dosen sekaligus influencer berpengaruh, hidup serba teratur dan menikmati hidupannya sebagai pria lajang. Sedangkan, Joo Hyun Jin, editor terampil dan pemimpin redaksi yang ceroboh, membenci kesendiriannya. Pada suatu waktu, Young Ho menerima tawaran dari Joo Hyun Jin untuk menulis buku tentang gaya hidup seorang lajang dari sudut pandangnya sendiri.                 

Single In Seoul merupakan comeback atau film perdana Lee Dong-wook, sejak terakhir bermain dalam A Year-End Medley (2021). Film ini juga menjadi comeback bagi Lee Sang-yi, setelah tiga tahun lalu membintangi Hitman: Agent Jun (2020). Park Beom-su sendiri adalah sutradara terkenal berkat karyanya Genie (2010), dan Red Carpet (2014). Kisah romansa kehidupan lajang Single In Seoul yang dibalut komedi ringan, ini oleh Lembaga Sensor Film diklasifikasikan untuk penonton usia usia 13 tahun ke atas. (adl)