MEMASUKI ERA DISRUPSI DAN TEKNOLOGI DIGITAL, LSF MELAKSANAKAN WEBINAR TERBUKA
Jakarta – Di era disrupsi serta teknologi digital ini, tentu diperlukan beberapa peningkatan dalam berbagai bidang agar bisa mengikuti perkembangan zaman. Sumber daya manusia menjadi salah satu hal penting agar berbagai bidang yang terpengaruh dengan era ini dapat terus berkembang serta bersaing dengan yang lain. Tak terkecuali pada industri perfilman yang menjadi salah satu industri yang terpengaruh dengan era disrupsi dan teknologi digital. Menonton film dalam era disrupsi, diperlukan kebebasan yang bertanggung jawab dalam menyaring informasi yang diterima. Berbasis masalah inilah, Lembaga Sensor Film, melaksanakan webinar yang mengangkat tema “SDM Perfilman di Era Disrupsi dan Teknologi Digital” pada Kamis (10/9).
Webinar ini menghadirkan penggiat dunia perfilman seperti: Garin Nugroho, Produser Film; Arturo Gunapriatna, Ketua Subkomisi Kemitraan dan Sosialisasi LSF RI; Syaifullah Agam, Direktur Industri Kreatif Film, Televisi dan Animasi Kemenparekraf RI; Aris Junaedi, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud RI; dan pembicara kunci yaitu Yan Permenas Mandena, Anggota Komisi I DPR RI. Dipandu oleh moderator Dra. Rita Sri Hastuti, Ketua Sub Komisi Data, Pelaporan dan Publikasi LSF RI, serta sambutan dari Ervan Ismail, Wakil Ketua LSF RI.
“Dunia perfilman tidak bisa lagi menghindar dari perubahan dalam teknik, produksi, distribusi dan pemasaran di era digital dalam konvergensi media di bidang komunkasi. Disrupsi menjadi menarik, karena bagi mereka yang konservatif perubahan ini menjadi gangguan. Namun di sisi lain, bagi mereka yang progresif ini adalah peluang untuk mencoba dan berkaya dengan hal baru,” ujar Wakil Ketua LSF dalam sambutannya.
Yan Permenas Madenas, Anggota Komisi I DPR RI menambahkan bahwa, peran DPR RI dalam perfilman salah satunya adalah terus melakukan perbaikan dari aspek regulasi serta terus mendorong agar proses penyensoran yang dilakukan oleh LSF ini benar-benar memberikan bobot dan kualitas yang terbaik bagi tontonan masyarakat Indonesia di masa yang akan datang. Hal serupa juga diungkapkan Arturo Gunapriatna P, Ketua Subkomisi Kemitraan dan Sosialisasi LSF RI yang dalam penyampaiannya mengatakan bahwa LSF akan bergerak ke depan dalam era disrupsi serta teknologi digital saat ini.
Sejalan dengan hal ini, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud mengatakan bahwa, teknologi informasi yang sangat pesat dan era disrupsi film berpengaruh besar terhadap produksi, peredaran dan pertunjukan film. Dalam proses produksi film tentu membutuhkan SDM yang memiliki kualifikasi dan kompetensi yang baik. Peran Kemendikbud yang sejalan dengan visi misi Presiden RI menjawab bagaimana SDM yang kreatif bagi industri perfilman dan industri lainnya bisa dibentuk. Pada salah satu sesi, pembicara yang merupakan seorang penggiat perfilman dan juga salah satu produser film ternama di Indonesia yaitu Garin Nugroho, menambahkan tentang tantangan yang dihadapi perfilman Indonesia dalam hal distribusi serta strategi penyiaran dan bagaimana cara menghadapi hal tersebut baik makro maupun mikro. (*)