LEMBAGA SENSOR FILM KEMBALI MENGADAKAN SOSIALISASI BUDAYA SENSOR MANDIRI SERENTAK DI TIGA LOKASI

Lembaga Sensor Film — Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) kembali mengadakan Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri secara luring. Kegiatan kali ini digelar di tiga lokasi dalam waktu bersamaan pada Kamis, 17 Maret 2022 yaitu di Papua Barat, Sumatera Utara, dan Nusa Tenggara Barat.
Sosialisasi BSM di Papua Barat bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Sorong. Ada sekitar 82 peserta menghadiri kegiatan tersebut yang terdiri dari beberapa kalangan, diantaranya pelajar, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sorong, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Universitas Kristen Papua, para dosen, perwakilan pemerintah Kota Sorong, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Sorong, Dinas Pariwisata Kota Sorong dan juga media massa di Kota Sorong. Sedangkan dari LSF sendiri diwakili oleh: Wakil Ketua LSF, Ervan Ismail; Ketua Subkomisi Pemantauan dan Evaluasi LSF, Dr.Fetrimen, dan Sekretaris Komisi III LSF, Mukayat Al Amin.
Sosialisasi BSM Kolaborasi di Sumatera utara merupakan hasil kolaborasi antara LSF RI dengan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, sekaligus penandatangan nota kesepahaman antara kedua belah pihak. Dalam kesempatan ini Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Prof. Dr. Agussani, M. AP menyampaikan bahwa saat ini perubahan teknologi sangat berpengaruh terhadap gaya hidup. Salah satunya aktifitas menonton yang semula banyak di lakukan melalui bioskop atau media televisi, namun saat ini aktivitas tersebut bisa dilakukan melalui media internet. Perubahan tersebut mendorong peran dunia pendidikan untuk bisa melakukan perubahan sesuai dengan kemajuan teknologi yang berkembang, penyelenggaraan MOU ini juga diharapkan dapat memberi dampak positif yaitu, terkait penyamaian informasi secara menyeruluh untuk mahasiswa dan wartawan demi tersampainya setiap perubahan.
Di lokasi berbeda program Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri dilaksanakan di Provinsi Nusa Tenggara Barat bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Pada kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Lembaga Sensor Film dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram. Penandatangan dilakukan oleh Ketua Komisi I LSF RI, Dr. Nasrullah dan Rektor UIN Mataram, Prof. Dr. H. Masnun Tahir, M.Ag.
Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan, dosen dan mahasiswa UIN Mataram, pimpinan dan dosen Universitas Muhammadiyah Mataram, Wakil Rektor Universitas Nahdlatul Ulama NTB, pimpinan dan dosen Universitas Mandalika, KPID Nusa Tenggara Barat, Kepala Taman Budaya NTB, perwakilan Kanwil Kementerian Agama Provinsi NTB, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB, BP PAUD Dikmas Kemendikbudristek NTB, perwakilan komunitas film dan content creator di NTB. Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan kesadaran akan dampak sebuah tayangan, paham dan mengerti mengenai gambaran isi tayangan, dan dengan sadar memilih tayangan yang sesuai dengan klasifikasi usia. LSF juga juga berusaha untuk menampung aspirasi, saran dan masukan dari masyarakat terkait dengan perlindungan dari pengaruh negatif suatu film. Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri secara luring maupun kolaborasi ini nantinya akan dilaksanakan juga di beberapa wilayah lain dengan tetap menerapkan protokol kesehatan yang berlaku.