Asih 2 merupakan sekuel film horor berjudul sama, Asih (2018). Sylvia (Marsha Timothy)  berjumpa dengan seorang anak perempuan berumur 6 tahun, korban tabrak lari. Perjumpaan itu membuat Sylvia iba, karena anak itu mengaku tidak memiliki keluarga. Bersama Razan (Ario Bayu), Sylvia kemudian mengadopsi anak yang kemudian diberi nama Ana (Anantya Rezky). Kehadiran Ana yang diharapkan mampu mengembalikan kehangatan keluarga pasca kematian anak mereka, ternyata tidak sesuai kenyataan. Pelbagai macam keanehan muncul. Tanpa disadari, mereka justru telah menampung sosok roh jahat bernama Asih, yang ternyata menjadi “ibu angkat” Ana di dunia lain.

Film yang disutradarai Rizal Mantovani, ini menyuguhkan sinematografi yang apik. Tak hanya dipenuhi aksi teror yang mencekam, drama dalam film ini juga mampu membuat haru penonton. Aksi teror dan unsur kekerasan yang proporsional, membuat LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Candyman merupakan sequel dari Candyman (1992), yang kembali menghantui Chicago. Plotnya berfokus pada sebuah legenda urban mengenai teror Candyman, sosok pembunuh supranatural dengan tangan ganco/pengait. Jika namanya disebut sebanyak lima kali sambil berdiri di depan kaca, mąką sang Candyman akan datang untuk menghabisi siapa pun yang memanggilnya. Legenda ini sempat mengakibatkan kekacauan di Cabrini Green, sebuah lingkungan perumahan di Chicago. Sayangnya, kendati insiden horor itu sudah berakhir dan daerah itu telah mengalami perubahan lingkungan, namun tragedi serupa kembali terjadi akibat ulah Anthony McCoy (Yahya Abdul-Mateen II).

Film karya sutradara Nia DaCosta, ini ditulis oleh Jordan Peele, Win Rosenfeld, dan DaCosta. Selain dibintangi Yahya Abdul-Mateen II sebagai Anthony McCoy/Candyman, juga tampil Teyonah Parris (Brianna Cartwright), pacar Anthony. Sepanjang film banyak adegan menyeramkan dan penuh kengerian. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17+. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.

Pernikahan Emma (Megan Fox), seorang fotografer, diambang kehancuran. Suaminya, Mark (Eoin Macken), pengacara terkemuka yang pernah menjadi jaksa wilayah idealis, mengetahui perselingkuhannya dengan Tom (Aml Ameen), rekan kerja Mark. Untuk melegakan hati suaminya, Emma terpaksa menerima ajakan merayakan hari pernikahan mereka ke-11 di villa terpencil di tepi danau beku. Pagi harinya, di luar dugaan, sang suami bunuh diri dengan satu tangan Emma terborgol jasad Mark. Mark seolah ingin membuktikan bahwa ia mencintai Emma sampai mati. Akibatnya ruang gerak Emma jadi serba terbatas. Di tengah salju serta kondisi villa yang kosong dan terisolir, Emma berusaha lepas dari situasi sulit tersebut. Ia pun harus menghadapi Bobby Ray (Callan Mulvey) dan Jimmy (Jack Roth), dua orang pembunuh suruhan Mark. Bobby berutang budi pada Mark, karena dia pernah dibebaskan dari hukuman dalam kasus penusukan Emma beberapa tahun sebelumnya.

Mengambil lokasi syuting di Sofia, Bulgaria, film Till Death, merupakan debut penyutradaraan S.K. Dale dalam genre thriller survival yang menghibur. Bagi penggemar film Transformers dan Teenage Mutant Ninja Turtles, tentu tidak asing dengan aktris Megan Fox. Fox juga muncul dalam Jennifer’s Body (2009). Biasanya, Fox banyak membintangi film bergenre komedi atau laga, jarang untuk genre horror/thriller. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.

Sebuah lukisan berkuatan mistis diwariskan kepada Ruja (Chayanit Changsangavej). Ruja ingin menjualnya karena ia butuh uang untuk membiayai pengobatan anaknya Rachel (Nina Nutthatcha). Namun, ia harus merestorasi dulu lukisan yang sudah tidak utuh itu. Ruja pun meminta bantuan Tim (Nichkun), ahli restorasi lukisan. Ternyata lukisan itu menyimpan sebuah misteri. Ketegangan pun muncul, sehingga Ruja, Rachel dan tim terjebak di dalamnya. Mereka pun harus memecahkan misteri tersebut agar bisa selamat.

Film dengan sejumlah adegan menegangkan buatan Thailand ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.

Film Umma (dalam bahasa Korea berarti Ibu), mengisahkan tentang Amanda (Sandra Oh), imigran Korea dan putrinya Chrissy (Fivel Stewart), yang menjalani kehidupan sebagai petani di pedalaman Amerika Serikat. Suasana rumah yang damai berubah menjadi horor, setelah seorang pria misterius membawa abu jenazah Ibunya, Umma (MeeWha Alana Lee), yang meninggal di Korea. Ia meminta agar Amanda dapat memakamkan abu jenazah Umma dengan benar. Kedatangan abu Umma itu menimbulkan trauma, karena perlakuan Umma yang sangat keras dan kejam terhadapnya ketika kecil. Amanda pun dihantui roh Umma dalam wujud Kumiho. Kumiho adalah roh rubah berekor sembilan dari cerita rakyat Korea. Ternyata roh jahat yang berasal dari abu jenazah Ummaitu menginginkan tubuh Amanda dan Chrissy putrinya. Roh jahat itu pun berulang kali mencoba membunuh mereka.

Film berbahasa Inggris ini dibintangi Sandra Oh, artis keturunan Korea Selatan peraih dua penghargaan Golden Globe. Umma merupakan film debut sutradara Irish K. Shim, yang sebelumnya dikenal sebagai penyunting film (The Foreigner, Unknown), dan pembuat dokumenter The House of Suh (2010). Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.

Ameera Janus (Rania Putrisari), seorang penulis, berlibur ke Bali untuk mencari inspirasi. Ia bertemu Laras (Imelda Therinne), yang ingin menjual vilanya yang sangat megah, tanpa alasan yang cukup. Ameera mengetahui Laras sebenarnya tidak menderita Alzheimer seperti yang didiagnosis dokter. Sementara suami Laras, Cokro (Rizky Hanggono), tampak sangat protektif terhadap istrinya. Dan, Ameera merasakan hubungan rumah tangga mereka berdua sudah tidak harmonis lagi. Hingga pada suatu hari, Laras tiba-tiba bisa menarikan sebuah tarian daerah Bali dengan sangat terampil. Padahal, dia tidak pernah belajar menari sama sekali.

Film Tutuge dikabarkan telah memmeroleh tujuh penghargaan internasional. Antara lain, di World Film Carnival Singapore untuk kategori Best Horror Feature, di Hollywood International Golden Age Festival untuk ketegori Best Intl. Feature Film, dan meraih Best Cinematography di Art Film Awards 2021. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. Ayo ke bioskop! Bijaklah memilah dan memilih film sesuai klasifikasi usia.

KKN Di Desa Penari diadaptasi dari salah satu cerita horor yang viral pada 2019 melalui Twitter. Menurut sang penulis, cerita ini diangkat dari kisah nyata tentang lima orang mahasiswa yang tengah melakukan program KKN (Kuliah Kerja Nyata) di sebuah desa terpencil yang disebut Desa Penari. Mereka telah diperingatkan untuk tidak melewati batas gerbang terlarang. Namun beberapa dari mereka tak mengindahkan peringatan tersebut, hingga serentetan pengalaman janggal dan menakutkan pun menghantui mereka. Program KKN itu pun berakhir tragis. 

Film ini rilis setelah dua tahun tertunda. Awalnya rencana tayang pada 2020, setahun setelah viralnya thread milik akun SimpleMan di Twitter. Penundaan film ini merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Film yang kabarnya menghabiskan dana belasan miliar rupiah, ini akan tayang dalam dua versi. Versi Cut dan Uncut (tanpa potongan). Untuk versi cut memang dipersiapkan bagi hiburan keluarga saat libur Lebaran. Sedang versi Uncut disajikan untuk penonton dewasa. Lembaga Sensor Film mengklasifikasikan film KKN di Desa Penari versi cut untuk penonton usia 13 tahun ke atas, dan versi Uncut untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia. Ayo ke bioskop! Jaga protokol kesehatan!

Andi Marlina Baharuddin (Fildzah Burhan) ingin menyelidiki rumah misterius peninggalan ayahnya. Ia membawa sebuah tas berisi sertifikat, foto rumah tua, dan kalung milik almarhum kakaknya, Lia. Marlina ditemani Oki, pesuruhnya, bergegas ke Malino, desa kecil di Makassar. Sesampainya di sana mereka melihat sebuah rumah besar berhalaman luas dengan pohon-pohon tinggi menjulang. Rumah yang terkesan suram dan menyeramkan itu ternyata ditinggali seorang perempuan bernama Puang Tenri. Suasana berbeda mulai terasa saat Marlina mengalami serangkaian kejadian aneh yang menghantui mereka.

Hadirnya sosok Puang Tenri, menjadi benang merah atas segala keganjilan di rumah itu. Kejadian demi kejadian mistis mulai mengungkap kebenaran dan membuka mata Marlina atas apa yang sebenarnya terjadi pada masa lalu. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton 13 tahun keatas.

Riana (Riana) sering menyendiri di sekolah. Video psikokinesisnya masih tersebar dan menjadi bahan olokan orang-orang, sementara prestasi sekolahnya menurun hingga ia harus mencari sekolah lain. Oleh guru Bimbingan Penyuluhan (BP) di sekolahnya, Bu Klara (Aura Kasih) dan Anggi (Ciara Nadine Brosnan), Riana diantarkan ke sekolah barunya yang bernama Elodia. Sekolah itu punya asrama khusus putri. Namun beberapa penghuni mengalami kasus kecelakaan beruntun. Menurut saksi mata, para korban sebelumnya sempat memiliki sebuah boneka usang. Hal itulah antara lain. mengapa Riana memilih Elodia sebagai sekolah barunya. Ia ingin bertemu lagi dengan boneka Riani miliknya, yang tertinggal di area karnaval enam bulan lalu. Riana pun curiga, jangan-jangan Rianilah yang kemungkinan menjadi penyebab kecelakaan para penghuni asrama tersebut.

The Sacred Riana 2: Bloody Mary merupakan sekuel dari film The Sacred Riana: Beginning (2019). Film kedua ini masih disutradarai Billy Christian, pembuat cukup banyak film horor Indonesia. Beberapa karyanya antara lain, Tuyul (2015), Rumah Malaikat (2016), Petak Umpet Minako (2017), dan Mereka Yang Tak Terlihat (2017). Proses syuting film The Sacred Riana 2: Bloody Mary hampir seluruhnya dilakukan di benteng Van Der Wicjk, Jawa Tengah, dan juga di sekitar area Kebumen, Jawa Tengah. LSF mengklasifikasikan film The Sacred Riana 2: Bloody Mary untuk usia 13 tahun ke atas.

Sebuah kisah tentang keluarga Betawi terdiri dari Bapak, Ibu dan kedua putri kembar mereka: Mumun dan Mimin. Mumun (Acha Septriasa) sehari-hari bekerja di warung milik keluarga, sedangkan Mimin (juga diperankan Acha Septriasa) merantau di ibukota. Kondisi keluarga itu tampak baik-baik saja bahkan berkecukupan. Namun di balik kesuksesan Mimin sebagai pencari nafkah keluarga di Jakarta, ia menyimpan rahasia yang secara tak langsung mencelakai Mumun hingga meninggal. Konflik di keluarga ini semakin bertambah ketika arwah Mumun gentayangan sebagai pocong, dan sang arwah meminta agar tali pocongnya yang ketinggalan di dalam kubur agar segera dilepas. Dibantu oleh Juned (Dimas Aditya) kekasih Mumun, dan Husein (Mandra), tukang gali kubur, Mimin berusaha menyelamatkan keluarganya dari teror pocong dan para penagih utang.

Film ini merupakan adaptasi dari sinetron horor komedi karya Mandra yang terkenal pada awal 2000an. Meskipun telah 20 tahun sejak sinetron Mumun rilis, film ini, melalui tangan sutradara Rizal Mantovani, tetap ingin mempertahankan nuansa komedi dan horor yang khas pada masanya, sembari mengajak penonton untuk bernostalgia. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Nostalgia, mungkin kata inilah yang tepat menggambarkan aktivitas Alex (Mathieu Berger) dan teman-temannya. Dalam rangka merayakan ulang tahunnya ke delapan belas, Alex dan kawan-kawannya berusaha menghidupkan kembali memori yang telah terlupakan selama bertahun-tahun. Mereka berkumpul dan menonton ulang trilogi film Arthur and the Minimoys karya Luc Besson. Diselimuti rasa ingin tahu mereka berhasil menemukan lokasi syuting film Arthur and the Minimoys, yakni di sebuah rtumah di pinggiran kota Paris. Namun siapa sangka petualangan mereka berakhir menegangkan yang bahkan mengancam nyawa mereka. Mereka diteror dan diburu oleh karakter-karakter dalam film favorit mereka saat kecil itu.

Film yang diangkat dari komik Arthur karya Luc Besson ini merupakan spin-off dari trilogi film Arthur sebelumnya. Meskipun bukan merupakan kelanjutan dari trilogi film sebelumnya, film ini lebih berfokus pada remaja penggemar serial film Arthur yang menemukan rumah di mana trilogi itu difilmkan. Film yang diproduksi Luc Besson sejak 2020 di Normandia ini dibalut dengan adegan horor, ketegangan dan beberapa adegan kekerasan, sehingga Dewan Film Nasional (CNC) Perancis mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 12 tahun ke atas. Dan, LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton 13 tahun ke atas.

Ustadz Qodrat (Vino G. Bastian) yang ditinggal mati istrinya, kini kehilangan anak lelakinya Alif Al’Fatanah, karena ia gagal meruqyah anaknya. Ia pun mempertanyakan, mengapa Allah mengambil orang-orang yang dicintainya, padahal ia selalu menjalankan semua perintah-Nya. Qodrat dan warga Desa Kober pun mengalami pelbagai kejadian janggal, hingga Yasmin (Marsha Timothy) meminta bantuan Qodrat untuk meruqyah anak bungsunya, Alif Amri (Keanu Azka). Kesamaan nama anak Yasmin dengan almarhum anaknya, membuat Qodrat tak kuasa menolak permintaan itu. Iblis bernama As’Su-ala pun memanfaatkan keluarga Yasmin untuk meruntuhkan iman Qodrat. Ia harus memilih antara menuruti kemarahannya kepada kuasa Allah yang tidak berpihak kepadanya, atau menemukan keimanan untuk keselamatan keluarga Yasmin dan warga Desa Kober.

Pada 23 Agustus 2022, Rapi Films telah mengunggah Qodrat First Look berdurasi 25 detik di kanal Youtube Rapi Films. Lalu pada 5 September 2022, menyusul unggahan Qodrat - Official Teaser berdurasi + 1 menit. Film yang dirilis pada 27 Oktober 2022 ini merupakan debut film horor pasangan suami-istri Vino-Marsha. Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 17 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih tontonan sesuai usia.

Empat tahun setelah Laurie Strode (Jamie Lee Curtis) bertemu pembunuh bertopeng bernama Michael Myers (James Jade Courtney) dalam sekuel Halloween Kills (2021), Laurie tinggal bersama Allyson, cucunya, untuk menyelesaikan memoarnya. Suatu hari ada seorang bocah ditemukan tewas misterius. Dan, Corey Cunningham (Rohan Campbell) pemuda pengasuhnya, dituduh sebagai pembunuh. Kejadian itu memicu serangkaian kekerasan dan teror brutal yang memaksa Laurie untuk menghadapinya.

Halloween Ends adalah franchise Halloween ke-13 dan merupakan yang terakhir dari trilogi Halloween (2018) dan Halloween Kills (2021). Kisahnya sendiri mengikuti alur Halloween (1978) karya John Carpenter yang juga dibintangi Jamie Lee Curtis, James Jude Courtney, Andi Matichak, Will Patton, dan Kyle Richards, yang dalam trilogi ini memainkan kembali tokoh-tokoh yang mereka perani. LSF mengklasifikasikan film aksi  penuh kekerasan dan darah ini untuk penonton usia 21 tahun ke atas. Bijaklah memilah dan memilih film sesuai usia. Jangan bawa putra putri Anda yang di bawah umur.