Film fiksi ilmiah ini bercerita tentang jatuhnya Bulan dari orbit karena kehilangan gravitasi akibat kekuatan misterius di angkasa luar. Jatuhnya Bulan ke Bumi yang tinggal beberapa hari, itu akan mengakibatkan bencana dahsyat dan kiamat. Ditinggalkan para pejabat NASA, dan Panglima Militer, dua mantan astronot: Jocinda “Jo” Fowler (Halle Barry), dan Brian Harper (Patrick Wilson), yakin bahwa mereka mampu menyelamatkan dunia dari kemusnahan. Keyakinan itu didukung KC Houseman (John Bradley), pemuda penggila teori konspirasi yang menemukan teorinya sendiri ihwal bencana itu. Mereka pun nekad berangkat ke Bulan dengan pesawat ulang-alik yang tersisa.

Film penuh efek khusus ini dikemas sebagai petualangan fiksi ilmiah yang fantastis dan penuh humor. Roland Emmerich (66 tahun), sineas Jerman spesialis film bencana dan fiksi ilmiah, menulis skenario sekaligus menyutradarai film berbiaya US$ 140 juta ini di Montreal, Kanada, dan selesai dalam 61 hari, akibat pandemi Covid 19. Karya-karya Emmerich yang banyak diproduksi di Hollywood, telah menghasilkan lebih dari US$ 3 miliar di seluruh dunia. Ia termasuk dalam daftar 15 sutradara penghasil uang tertinggi sepanjang masa. Filmografinya antara lain: Universal Soldier (1992), Stargate (1994), Independence Day (1996), Godzila (1998), The Patriot (2000), The Day After Tomorrow (2004), 2012  (2009), Independence Day: Resurgence, dan Midway (2019). LSF mengklasifikasikan film Moonfall ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.

Barry Allen/Flash (Ezra Miller), penyidik forensik dari kepolisian Central City, mampu berlari secepat kilat, melintasi waktu, dan memasuki dimensi lain. Ia ingin menggunakan kekuatan supernya untuk mengubah sejarah. Ia ingin mencegah kematian Ibunya Nora Allen (Maribel Verdu), yang diduga dibunuh oleh ayahnya Henry Allen (Ron Livingston), saat Barry masih remaja. Namun, di tengah perjalanan, ia menabrak garis waktu lain, hingga ia terpental ke masa ketika Jenderal Zod (Michael Shannon) masih berkuasa. Zod dan pasukannya berambisi menghidupkan kembali planet kripton, yang akan mengakibatkan musnahnya umat manusia.

Flash yang sempat bertemu dengan dirinya saat remaja, serta dengan kedua orang tuanya yang masih hidup, kemudian meminta bantuan para pahlawan super lain. Bersama Batman (Michael Keaton), ia berhasil membebaskan Supergirl (Sasha Calle), pahlawan super dari planet Krypton. Lalu, mereka bertiga berupaya melawan pasukan Jenderal Zod. Toh, upaya Flash untuk mengubah sejarah, ternyata mengakibatkan munculnya pelbagai hal tak terduga. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (ari)

Film ini berkisah tentang Daratan Odin yang dihuni empat kerajaan, dan masing-masing dijaga oleh kekuatan gaib. Di kerajaan Aslan, Qi Ling (Cheney Chen), pelayan restoran yang tanpa disadarinya memiliki keuatan gaib sejak muda, akhirnya berkonflik dengan dirinya sendiri. Saat pertarungan terjadi, muncul Silver Priest (Roy Wang) yang mengangkatnya menjadi asisten. Berkat bantuannya, Qi Ling mampu mengontrol kekuatannya, dan menuntunnya memasuki goa alam gaib, yang memungkinkannya bertualang dengan Tianshu Yoa Hua Princess Kira (Lin Yun) serta Lotus (Fan Bingbing).

Film animasi ini sangat menarik ditonton dalam bentuk 3D dan IMAX. Ketika dirilis pada 30 September 2016 di China, Australia, dan New Zealand, film ini meraih pendapatan tiket senilai US$ 29.2 juta. Visualisasi, kostum, dan kekuatan masing-masing pemeran disuguhkan dengan menawan. Namun, mengingat alur ceritanya sangat kompleks, film ini membutuhkan konsentrasi dan layak ditonton oleh kelompok umur 15 tahun ke atas. Meskipun demikian, Lembaga Sensor Film (LSF) mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (jat)

Gelombang monster “Kaiju” muncul dari kawasan industri di Tokyo. Kapten Gento dan Special Kaiju Reaction Detachment (SKaRD), mencurigai adanya hubungan monster kaiju dengan Necromass Co. Sebab, perusahaan kimia canggih yang tengah meneliti bangkai kaiju, itu memiliki pabrik di kawasan industri tempat monster itu berasal. SKaRD pun menemui CEO perusahaan dan ahli kimia terkenal, Dr. Mabuse. Di fasilitas penelitian Necromass Co., Dr. Mabuse menjelaskan pengembangan Damudoxin, zat yang bisa menjamin keabadian. Sementara itu, alien Damuno, sang penguasa alam semesta, muncul. Kekacauan terjadi ketika Damudoxin bocor dari tangkinya, dan  memakan sampel bangkai kaiju. Maka muncullah Gongilgan raksasa, Bangkai Iblis. Ultraman Blazar dan SKaRD pun harus bertarung melawan kaiju raksasa!

Tsuburaya Productions adalah salah satu rumah produksi film dan televisi independen tertua dan paling dihormati di Jepang. Serial TV dan film Ultraman populer ditayangkan perdana pada 1966, telah ditonton di lebih dari 100 negara di dunia, dan menghasilkan lebih dari 3 ribu produk berlisensi. Didirikan pada 1963 oleh Eiji Tsuburaya, ahli special effects terkenal di dunia terutama yang juga dikenal berkat special effects-nya pada seri Godzilla. Film ini merupakan yang pertama setelah sekian lama dalam film utama New Generation Ultraman. Tidak ada tambahan Ultraman baru atau Ultraman pendahulu. Dalam Ultraman Blazar the Movie: Tokyo Kaiju Showdown, tokoh Blazar menjadi fokus utama cerita, bersama Pasukan Khusus Skard dalam menghadapi serbuan monster Kaiju di kota Tokyo. LSF mengklasifikasikan film ini untuk penonton usia 13 tahun ke atas.  (arr)