Nia Kurnia Sari
Film ini diangkat dari kisah nyata di kabupaten Padang Pariaman, tentang kehidupan Nia Kurnia Sari (Syakira Humaira), penjual gorengan berusia 18 tahun. Nia yang sholehah, dan rajin, ini menjadi tulang punggung keluarganya setelah perceraian kedua orang tuanya. Ia harus menghidupi Ibunya, Eli (Helsi Herlinda), yang menderita penyakit tiroid, kakak tirinya dari ayah berbeda, Rini (Eka Putri Maharani), dan adiknya Mayang (Aisyah Zahira). Sementara ayah Nia, Asril (Zainal Chaniago), tinggal di Dumai dengan anak lelakinya yang lain.
Suatu sore, di tengah hujan, Nia pulang berjualan melewati jalan sepi di tepi hutan. Di situlah Andri (Qya Ditra), pemuda pengangguran dan residivis dari kampung sebelah, memerkosa dan membunuh Nia yang jasadnya kemudian dikubur di tepi sungai irigasi. Warga, polisi dan Makwo (Neno Warisman), pun melakukan pencarian intensif atas hilangnya Nia. Tiga hari kemudian, jasadnya ditemukan, dan Andri (Qya Ditra) pun melarikan diri. Film Nia Kurnia Sari yang mengandung kekerasan, dan pembelajaran tentang perjuangan hidup, ini oleh LSF diklasifikasikan untuk penonton usia 13 tahun ke atas. (air)